Partai Demokrat merosot ke posisi tiga dalam survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Minggu, 11 Maret 2012. Demokrat sendiri mengakui ada masalah di internal mereka yang turut menyumbang turunnya elektabilitas partai.
Di sisi lain, menurut Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan, Demokrat juga dihantam berbagai pemberitaan negatif terkait kasus Nazaruddin yang menyeret sejumlah nama kader Demokrat lainnya. “Sembilan bulan pemberitaan soal kasus Nazaruddin adalah ‘iklan buruk’ bagi kami,” kata Ramadhan kepada VIVAnews, Senin 12 Maret 2012.
Ramadhan lantas membandingkan situasi yang menimpa Demokrat dengan kondisi yang dialami Wakil Gubernur Banten Rano Karno. “Rano Karno saja ingin mundur dari wagub karena anaknya tertangkap narkoba,” ujar Ramadhan.
“Jadi, kalau ada anggota keluarga kita melakukan aib, sekeluarga pasti kena dampaknya. Sama juga dengan partai,” tegas anggota Komisi I DPR itu.
Seperti diketahui, Nazaruddin adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Gonjang-ganjing yang menimpa Demokrat menjadi sedemikian intensif sejak kasus suap Wisma Atlet yang menjadikan Nazar tersangka, menyeruak ke publik. Mantan Wasekjen Demokrat Angelina Sondakh pun kini menyusul ditetapkan KPK menjadi tersangka pada kasus yang sama.
Meski demikian, Demokrat mengaku tidak cemburu dengan Golkar dan PDIP yang berdasarkan survei LSI kini menempati posisi nomor satu dan dua. Demokrat juga tidak merasa terancam dengan keberadaan NasDem sebagai partai baru yang elektabilitasnya tiba-tiba menyodok ke posisi empat, tepat di bawah Demokrat, meski tingkat dukungan publik terhadap keduanya masih cukup jauh.
“Ya, kami ada masalah. Tapi kami tidak mencemburui Golkar, PDIP, dan Nasdem. Kami harus berjiwa besar. Sekarang yang penting kami nyalakan lilin saja sebanyak-banyaknya,” ujar Ramadhan.
“Nyalakan lilin” yang dimaksud Ramadhan itu ialah mengerahkan kader-kader Demokrat baik di pusat maupun di daerah untuk terjun ke masyarakat guna melakukan berbagai kegiatan yang langsung bersentuhan dengan kepentingan rakyat.
Lebih lanjut, Demokrat juga tidak pesimis melihat hasil survei LSI. “Survei itu kan rekaman persepsi publik yang bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi tidak masalah. Hari ini turun, besok bisa naik. Kami justru bersyukur seperti dapat konsultasi gratis,” kata Ramadhan.
Kini, lanjutnya, Demokrat akan meresepkan takaran obat yang pas demi kesembuhan partai mereka. Pertama, ucap Ramadhan, Demokrat akan berkonsentrasi membenahi kondisi internal partai.
Kedua, Demokrat akan menajamkan disiplin dan efektivitas kinerja partai di pusat dan daerah. Ketiga, Demokrat mendukung seluruh persoalan hukum menyangkut Nazar bisa segera diproses aparat penegak hukum.
“Seiring perjalanan waktu, masalah Nazaruddin dengan segala implikasinya akan selesai. Lebih cepat lebih baik, sehingga Demokrat bisa rebound ke atas lagi,” kata Ramadhan optimis.
Ia menambahkan, masih ada kesempatan dua tahun ke depan sebelum Pemilu 2014 bagi Demokrat untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki diri. (umi)
• VIVAnews