Politisi PDIP Tubagus Hasanuddin berpendapat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak melakukan kerjasama yang baik dengan Wakil Presiden Boediono dalam menghadapi gonjang-ganjing di seantero negeri terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Dalam pemerintahan SBY sekarang ini, terlihat jelas peran wakil presiden benar-benar dibonsai,” kritik Tubagus di Jakarta, Kamis 29 Maret 2012. Menurutnya, wapres seakan tidak diberi ruang sama sekali untuk mengkoordinir atau mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam menata pemerintahan.
“Presiden terkesan menjadi ‘single fighter’ yang tak pernah memanfaatkan wakilnya,” kata Tubagus. Demonstrasi massif disertai tindak kekerasan antara polisi dan mahasiswa yang justru terjadi saat Presiden SBY berkunjung ke China dan Korea Selatan, ujar Tubagus, tampak tidak digubris atau direspons memadai oleh pemerintah.
“Bapak Wakil Presiden diam membisu, tenang, seperti tidak mendengar atau melihat apapun,” ucap Wakil Ketua Komisi I DPR itu. Ia menilai, peran Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto terlihat lebih menonjol ketimbang Wapres Boediono.
“Kami mendapat informasi kalau Menkopolhukam lah yang setiap saat selalu laporan kepada SBY, bukannya Wakil Presiden,” kata Tubagus. Kondisi seperti ini, imbuhnya, mirip dengan era pemerintahan Presiden Soeharto.
Percaya Boediono
Sebelum memulai lawatan sepekannya ke Asia Timur, Presiden SBY sesungguhnya telah menyerahkan mandat kepada Wakil Presiden Boediono untuk menangani tugas-tugas pemerintahan.
“Selama seminggu saya berada di luar negeri, Wapres menjalankan tugas saya sehari-hari,” kata SBY sebelum pesawatnya lepas landas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 22 Maret 2012 lalu.
SBY ketika itu juga mengatakan, akan banyak tugas-tugas yang dijalankan Boediono selama dia berkunjung ke luar negeri, di antaranya terkait pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012 yang di dalamnya berisi rencana kenaikan harga BBM.
“Harapan saya semua berjalan dengan baik,” ujar SBY. Ia pun menyadari rencana kenaikan BBM menuai reaksi keras dari masyarakat. “Saya lihat ada protes sosial dari masyarakat. Saya harap semua dilakukan dengan tertib dan damai. Tidak perlu menimbulkan kerusakan yang tidak perlu sehingga menyengsarakan rakyat kita,” kata SBY. (umi)
• VIVAnews