Hayono: Demokrat Tak Bisa Tunggu Jalur Hukum
18 Juni 2012, 12:18:15 Dilihat: 294x

Anggota Dewan Pembina Demokrat, Hayono Isman, mengatakan penurunan elektabilitas partainya sebagaimana hasil survei sangat mengkhawatirkan. Dia meminta seluruh kader waspada.
"Elektabilitas Partai Demokrat berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia sudah menyentuh angka 10 persen dari 21 persen Juni 2011," kata Hayono kepada VIVAnews, Minggu 17 Juni 2012. "Tinggal masalah waktu saja Demokrat akan turun di bawah 10 persen."
Menurut Hayono, seluruh kader dan fungsionaris partai harus mengantisipasi penurunan elektabilitas itu, sehingga Demokrat tidak semakin terpuruk. Semua kader, kata dia, harus kerja keras mengembalikan kepercayaan masyarakat.
"Bila hal tersebut terjadi, maka partai akan membutuhkan energi besar untuk mendongkrak kembali dan bukan mustahil gagal menjadi pemenang pemilu 2014," ujar Hayono.
Dia mengatakan, dalam kondisi saat ini, tidak ada pilihan lain untuk Demokrat. DPP Demokrat, memerlukan terobosan politik. "Sudah saatnya DPP ambil langkah politik, tidak mungkin lagi menunggu langkah hukum untuk menyelamatkan partai," kata dia.
Hayono menambahkan, DPP Demokrat tidak boleh ragu mengambil langkah drastis untuk menahan laju penurunan elektabilitas Demokrat. "Ini saat yang paling tepat pimpinan DPP menunjukan kebesaran jiwa untuk tidak mengedepankan kepentingan pribadi demi martabat partai," katanya.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Partai Demokrat anjlok ke posisi tiga jika pemilu digelar saat ini. Padahal pada pemilu 2009, Demokrat menempati posisi utama.
Demokrat hanya memperoleh 11,3 persen di bawah Golkar yang meraih 20,9 persen dan PDI Perjuangan yang mengantongi 14,0 persen suara responden. Bahkan, suara Demokrat terancam anjlok hingga di bawah 10 persen.
Korupsi Elit
LSI mengungkapkan, penurunan elektabilitas itu disebabkan oleh kisruh internal dan terlibatnya sejumlah elit Demokrat dalam kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games dan proyek Hambalang.
Dua elit Demokrat tengah terjerat kasus korupsi. Mantan Bendahara Umum, Muhammad Nazaruddin telah diganjar penjara dalam kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games. Angelina Sondakh, mantan anggota Fraksi Demokrat, juga sudah mendekam di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus yang sama.
Sementara, Sang Ketua Umum, Anas Urbaningrum, disebut-sebut tersangkut kasus korupsi Hambalang, meski dia berkali-kali membantahnya. Dia bahkan bersedia digantung di Monas jika terbukti terlibat korupsi itu. (ren)
• VIVAnews
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.