Kementerian Pertanian meminta kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap beras produk lokal. Permintaan itu seiring harga gabah di tingkat petani yang sudah turun di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).
"Ini kesempatan Bulog untuk bisa menyerap dari dalam negeri seoptimal mungkin. Dalam rapat pun Menteri Negara BUMN menekankan betul kepada Bulog," kata Menteri Pertanian, Suswono, saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu 14 Maret 2012.
Apalagi, Suswono menambahkan, saat ini, Bulog sedang mempersiapkan pembentukan anak perusahaan untuk penyerapan gabah dan beras itu. "Saya tidak tahu anak perusahaannya apa. Tadi, Menteri BUMN yang menyampaikan hal itu," kata Suswono.
Suswono menjelaskan, Bulog menargetkan penyerapan gabah dan beras hingga 4 juta ton. "Target kami naik sekitar 3,2 persen, tapi mudah-mudahan bisa di atas itu. Mudah-mudahan iklim normal dan gabah maupun beras kualitasnya relatif lebih baik, sehingga bisa memenuhi syarat untuk diserap Bulog," ujar dia.
Dia menambahkan, tujuh provinsi yang menyumbang gabah dan beras terbanyak hingga Maret tahun ini di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten, dan Lampung.
"Untuk besar panennya, biasanya pada Oktober sampai Maret akan memberikan kontribusi sekitar 50 persen atau lebih untuk produksi nasional," ujar Suswono. (art)
• VIVAnews