Harga minyak mentah Indonesia Crude Price (ICP) yang menjadi patokan kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Indonesia menunjukan penurunan. Per 20 April 2012, Harga ICP bertengger di level US$125,6 per barel, turun dibandingkan posisi akhir Maret 2012 yang mencapai US$128,14 per barel.
"ICP itu sekarang US$125,6 per barel, itu sampai 20 April," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Jakarta, Senin 23 April 2012.
Dengan penurunan harga ICP itu, langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM semakin berat. Untuk diketahui, pemerintah dapat menaikkan harga BBM jika ICP April mencapai US$134,64 per barel, atau ICP rata-rata enam bulan terakhir 15 persen diatas US$105 per barel.
Melihat gejala penurunan harga minyak mentah dunia, Wacik mengatakan, pemerintah harus segera melakukan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi. Langkah itu diperlukan agar kuota BBM bersubsidi sebesar 40 juta KL tidak terlampui.
Salah satu caranya adalah dengan melarang mobil berkapasitas mesin di atas 1.500 cc menggunakan BBM bersubsidi.
Saat ini, ungkap Wacik, pemerintah masih menghitung jumlah mobil yang akan terkena dampak kebijakan pembatasan BBM tersebut. Selain itu, BPH Migas juga sedang menghitung sambil mengatur teknis pengawasan di pompa bensin.
"Kita atur begitu rupa tapi niatnya mengurangi penggunaan BBM bersubsidi karena yang dibolehkan DPR sebesar 40 juta KL," katanya.
Saat ini pemerintah berencana untuk melakukan pembatasan BBM subsidi pada bulan Mei mendatang. Sebagai tahap awal, pembatasan BBM akan diterapkan pada kendaraan operasional BUMN, BUMD dan pejabat pemerintah. (adi)
• VIVAnews