Dahlan: Rakyat Lebih Pintar dari Pemerintah
05 Mei 2012, 10:10:55 Dilihat: 269x

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengimbau para pelaku hortikultura untuk menjaga potensi daerah yang dimilikinya. Masyarakat juga diminta tak tergantung pada pemerintah yang menurutnya terlalu bertele-tele.
"Saat ini masyarakat lebih pintar, bahkan mungkin lebih baik dari pemerintah. Pemerintah lebih administratif dan bertele tele. Jangan tergantung pada pemerintah. Terus mencari peluang kerja, kerja, kerja,” kata Dahlan Iskan kepada VIVAnews, di Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 4 Mei 2012.
Dahlan mengatakan, setiap daerah memiliki potensi dan kekhasannya masing-masing. Untuk itu, mantan direktur utama PLN ini mengimbau agar masyarakat berupaya untuk mempertahankannya.
“Contoh beras pandan wangi yang terkenal hingga mancanegara hanya ada di Cianjur. Benihnya bisa ditanam dimana saja namun hasilnya tidak sebaik yang ditanam di Cianjur. Ini permasalahan dari jenis dan kesuburan tanah yang tidak ada di daerah lain, meski bibitnya sama,” kata dia.
Untuk menjaga semua kekayaan itu, Dahlan menilai diperlukan kreativitas dari masyarakat. Dengan kemampuan yang ada saat ini, pelaku usaha dianggap bisa melakukan hal itu.
Lebih jauh, dia juga mengimbau agar pelaku usaha bidang pertanian tak terlalu banyak bergantung pada pemerintah. Selain bertele-tele, kebijakan yang dibuat juga harus melalui proses administrasi yang panjang.
Secara kualitas Dahlan melihat semua hasil petani di Kabupaten Cianjur layak ekspor sehingga tidak kalah dengan produk impor. Seharusnya kebutuhan dalam negeri yang tinggi dapat tertutupi dari produksi lokal yang selama ini terganggu oleh kebijakan impor holtikultura.
“Saya akan mencoba membuat regulasi yang mempu menjaga prodak prodak impor holtikultura petani lokal. Ini upaya untuk menjaga pasaran dan harga dalam persaingan dengan prodak impor sejenis,” urainya.
Saat disinggung mengenai pembatasan pelabuhan impor produk hortikuluta, Dahlan menyatakan kebijakan tersebut sangat penting bagi masyarakat dan BUMN. "Kebijakan ini akan memberikan perlindungan kepada para petani," katanya.
Saat ini berbagai produk holtikultura lokal selalu kalah bersaing dengan membanjirnya berbagai produk impor holtikultura hingga ke daerah. Kekalahan produk lokal ini bukan di tingkat kualitas namun di tingkat harga. Di mana harga produk impor bisa lebih murah dibanding produk lokal.
• VIVAnews
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.