Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi hampir empat persen pada penutupan perdagangan awal pekan ini, akibat sentimen negatif pelemahan bursa global maupun regional Asia. Hal itu, turut memangkas harga sebagian besar saham-saham di Bursa Efek Indonesia.
Menurut Purwoko Sartono, analis PT Panin Sekuritas Tbk, pergerakan IHSG itu terbawa arus negatif pengaruh bursa global maupun regional. Sebab, secara fundamental saham-saham dan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjanjikan.
"Jadi, saham-saham tetap menarik minat beli karena selain terdiskon, memiliki performa positif," kata dia saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Selasa 5 Juni 2012.
Purwoko mengungkapkan, saham-saham emiten seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) bisa dijadikan portofolio investor. Sebab, selain harga yang cukup murah, berkinerja menjanjikan.
"Terbukti, di saat IHSG anjlok kemarin, GGRM malah menguat karena diburu pemodal yang memproyeksikan peningkatan pendapatan perseroan di tahun ini," tuturnya.
Analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang juga sependapat. Saham sejumlah emiten tetap menarik minat beli investor asing maupun lokal, seiring fundamental yang menjanjikan di tahun ini dan ke depan.
"Harga yang cukup murah atau undervalue (di bawah harga wajarnya) saat ini juga menjadi pertimbangan tersendiri," kata dia kepada VIVAnews.
Dia merekomendasikan, saham-saham unggulan seperti GGRM, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR),PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk perdagangan hari ini.
Sebab, menurut Edwin, secara teknis saham-saham penggerak IHSG dan berkapitalisasi pasar besar itu juga sudah menunjukkan peluang penguatan harga kembali. (eh)
• VIVAnews