Tip Jaga Kantong Agar Tak Bolong karena Pesta Diskon saat WFH
23 September 2020, 09:00:05 Dilihat: 392x

Jakarta -- Pemerintah Daerah DKI Jakarta memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai awal pekan kemarin. Itu dilakukan demi mengatasi penyebaran virus corona yang belakangan ini terus meningkat.
Dampak dari kebijakan itu, mayoritas perkantoran menerapkan kebijakan bekerja dari rumah alias work from home (WFH). Situasi itu dimanfaatkan marketplace dan online shop untuk menawarkan diskon besar-besaran supaya dagangan mereka laku.
Diskon tak hanya diberikan saat tanggal cantik. Tapi, hampir setiap hari tawaran diskon terus bermunculan.
Kalau dilihat, tawaran itu bisa menjadi godaan tersendiri bagi pekerja yang tengah WFH. Nah, kalau tak pintar-pintar memilih kemauan dan kebutuhan, bisa-bisa dompet terkuras karena tawaran itu.
Lantas, apa yang harus dilakukan supaya tak khilaf melahap seluruh diskon yang ditawarkan di online shop dan marketplace?
1. Transfer Dana Menganggur ke Rekening Khusus
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Asad mengatakan masyarakat bisa menempatkan dana menganggur ke rekening khusus. Jadi, harus dibedakan antara rekening operasional atau belanja sehari-hari dan untuk menabung supaya tak kalap dengan tawaran itu.
"Jadi pindahkan dana untuk menabung, dana yang tidak dipakai ke rekening yang berbeda," ucap Tejasari kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/9).
Selain dana menganggur, masyarakat juga bisa menempatkan uang yang seharusnya digunakan untuk membayar utang ke rekening khusus. Dengan demikian, dana itu tetap aman sampai tanggal jatuh tempo.
"Semua dana untuk bayar cicilan dan dana darurat pindahkan ke rekening khusus, yang aman," kata Tejasari.
2. Belanja Sesuai Budget
Masyarakat sebaiknya mengalokasikan dana khusus untuk berbelanja. Dana untuk belanja itu dimasukkan dalam rekening yang berbeda dengan uang untuk kebutuhan lainnya.
"Untuk transfer bayar belanjaan gunakan satu rekening saja," kata Tejasari.
Ia bilang masyarakat sebaiknya menyeleksi betul barang-barang yang hendak dibeli. Ini diperlukan agar pengeluaran untuk berbelanja tak melebihi dana yang sudah dialokasikan.
"Belanja sesuai dengan budget yang ada di rekening khusus belanja itu," ujar Tejasari.
Tejasari mengingatkan masyarakat jangan menambah alokasi rekening untuk belanja dengan mengambil dana dari pos lain. Jika itu terjadi, maka pengelolaan keuangan akan kacau.
"Kalau uang habis jangan ditambah lagi dari pos lain. Ini semua dibuat agar terkontrol. Kalau di rekening belanja habis tidak apa-apa karena kan memang sudah sesuai budget," jelas Tejasari.
3. Tambah Alokasi Dana Darurat
Untuk menghindari godaan diskon, Tejasari menyarankan masyarakat agar menambah alokasi dana darurat. Idealnya, tiap masyarakat yang belum berkeluarga memiliki dana darurat 3x dari pengeluaran per bulannya.
"Amannya yang muda-muda itu 3x dari pengeluaran bulanan. Itu aman," ujar Tejasari.
Sementara, untuk satu keluarga idealnya memiliki dana darurat sebesar 6x dari pengeluaran per bulan. Jika pengeluaran per bulan Rp5 juta, maka mereka harus punya dana darurat sebesar Rp30 juta.
Bahkan, semakin besar dana darurat akan tambah bagus. Terlebih, situasi saat ini semakin tak pasti.
Masyarakat harus siap-siap dengan segala kemungkinan terburuk di tengah pandemi virus corona, seperti, pemutusan hubungan kerja (PHK), pemotongan gaji, hingga dirumahkan tanpa gaji.
"Semakin besar dana darurat semakin bagus. Untuk keluarga kalau bisa 12x dari pengeluaran," jelas Tejasari.
4. Jangan Aktifkan Mobile Banking
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho menyarankan masyarakat membuka beberapa rekening sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, dana untuk belanja sehari-hari bisa ditempatkan di rekening sendiri.
Kemudian, tentukan satu rekening yang bisa melakukan transaksi lewat mobile banking. Jangan semua terkoneksi dengan mobile banking.
"Misalnya ada dua rekening. Hanya satu yang diaktifin mobile banking nya. Yang satu rekening lagi tidak perlu diaktifin mobile banking nya," kata Andi.
Masalahnya, semakin mudah sistem pembayaran, maka masyarakat akan mudah tergoda untuk mengeluarkan uang. Di sisi lain, kalau akses pembayaran sulit, seseorang akan malas untuk melakukan transaksi.
"Ini susah kalau tidak disiplin karena ada di rumah. Semua ada. Jadi persulit dengan hanya satu rekening yang aktif mobile banking nya," jelas Andi.
5. Investasi
Demi mengamankan dana, Andi bilang masyarakat bisa menempatkan dana menganggur atau tak terpakai di instrumen investasi. Bukan cuma untuk mengamankan dana, tapi juga meraup keuntungan.
Beberapa investasi yang bisa dipilih saat ini, kata Andi, antara lain reksa dana pendapatan tetap dan emas. Dengan modal Rp100 ribu saja, masyarakat bisa mulai berinvestasi di dua instrumen tersebut.
"Untuk emas kan bisa nabung emas itu murah dan terjangkau, reksa dana juga bisa mulai dengan harga murah," kata Andi.
Ia menyarankan agar masyarakat menghindari saham terlebih dahulu. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergejolak di tengah ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi.
"Kondisi sekarang ini IHSG anjlok. Jadi kalau mau investasi pikirkan juga potensi keuntungan, sehingga kalau mau dicairkan sewaktu-waktu ada keuntungan," jelas Andi.
Ia menambahkan jika ada dana lebih minimal Rp10 juta, masyarakat bisa menempatkannya di deposito. Meski bunganya rendah jika dibandingkan dengan investasi lain, tapi instrumen itu aman untuk mengamankan dana dalam jangka panjang.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.