Covid-19 Percepat Otomatisasi, 85 Juta Pekerjaan Bisa Lenyap
30 Oktober 2020, 09:00:01 Dilihat: 427x
Jakarta -- Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) mengungkapkan pandemi corona telah mempercepat otomatisasi atau peralihan tenaga manusia dengan mesin sebagai dampak kemajuan teknologi. Bahkan, otomatisasi sudah mulai terjadi di industri perbankan, yaitu menggantikan kasir dengan robot.
Permasalahannya, WEF menjelaskan bahwa otomatisasi dapat menggantikan 85 juta pekerjaan dalam lima tahun ke depan. "Otomatisasi bersama dengan covid-19 telah menciptakan gangguan ganda bagi pekerja," tulis laporan WEF seperti dikutip CNN Business, Rabu (21/10).
Menurut WEF, bila pekerja yang berisiko digantikan oleh robot, seperti kasir bank, tidak segera dilatih untuk profesi baru, maka mereka akan kehilangan pekerjaan.
Lebih dari dua perlima perusahaan kelas kakap yang disurvei WEF mengaku akan memangkas jumlah tenaga kerja mereka karena integrasi teknologi.
"Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, penciptaan lapangan kerja mulai tertinggal dibandingkan ancaman kehilangan pekerjaan dan faktor ini (alih teknologi) akan sangat mempengaruhi pekerja yang kurang beruntung," imbuh WEF.
Padahal, pandemi virus corona mengakibatkan angka pengangguran melonjak tajam di seluruh dunia. Di Amerika Serikat dan Eropa, jumlah pengangguran terus naik dan memaksa pemerintah masing-masing untuk memberikan stimulus.
"Saat angka pengangguran meningkat, stimulus semakin mendesak sebagai upaya perlindungan sosial bagi pekerja yang terlantar dan berisiko," terang laporan WEF.
Bank Dunia sebelumnya telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona dapat meningkatkan ketimpangan pendapatan dan membuat 115 juta orang di dunia jatuh dalam kemiskinan ekstrem.
Sejumlah pengusaha pun mengakui bahwa pandemi covid-19 telah mempercepat adopsi teknologi. Contoh paling gampang, layanan e-commerce melaju pesat, sedangkan perdagangan konvensional (offline) semakin ditinggalkan.
Lalu, pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dari rumah, baik karena teknis pekerjaan mereka memerlukan interaksi tatap muka atau karena akses internet yang terbatas, juga akan sangat dirugikan.
WEF kembali menegaskan bahwa pembagian kerja antara manusia dan mesin dapat menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan pada 2025 mendatang. Kabar baiknya, akan muncul 97 juta peran baru.
Laporan WEF juga menyarankan agar pekerja dengan pekerjaan yang rentan diganti oleh robot untuk segera mengikuti pelatihan atau keterampilan baru.
Sumber : cnnindonesia.com