Digitalisasi UMKM Dinilai Jadi Solusi di Tengah Pandemi
18 November 2020, 09:00:00 Dilihat: 443x
Jakarta -- Para inovator muda didorong untuk mendukung digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah melalui program Pahlawan Digital UMKM. Hal tersebut digagas demi mendorong transformasi digital di kalangan pelaku UMKM yang pada akhirnya dapat membantu sektor tersebut bertahan di tengah pandemi.
Putri Tanjung selaku Penggagas Pahlawan Digital UMKM menyebutkan bahwa pengalaman pada berbagai krisis ekonomi telah mengajarkan Indonesia bahwa UMKM berperan sebagai tulang punggung dan penyangga yang menyelamatkan Indonesia dari berbagai masalah ekonomi.
Sisi yang kini banyak disorot untuk mendukung UMKM, utamanya di masa pandemi Covid-19 adalah percepatan transformasi digital.
Salah satu program yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) adalah mengajak inovator muda untuk mendukung digitalisasi UMKM lewat program Pahlawan Digital UMKM.
"Awalnya, dalam situasi serba sulit seperti ini banyak UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan ekosistem digital. Namun baru 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital," ujar Putri dikutip dari laman resmi #SatgasCovid19, Kamis (12/11).
Putri mengakui bahwa pada saat yang sama banyak anak muda yang hadir dengan inovasi membantu UMKM untuk go digital. Menurut dia, inovasi dan layanan digital yang dihadirkan para Pahlawan Digital UMKM ini mampu menyelesaikan persoalan-persoalan lokal yang ada di lapangan.
Salah satu inovator Pahlawan Digital UMKM adalah Credibook, layanan digital yang bergerak di bidang pencatatan keuangan. Menurut Co-Founder dan CEO Credibook Gabriel Frans, Credibook masuk melalui layanan pencatatan keuangan yang fokusnya pada penyelesaian masalah kasbon (utang-piutang) yang kerap dirasakan pengusaha UMKM.
"Turunan produk ini bergerak ke arah pembayaran digital, terutama pada sisi pembayaran tagihan. Kami juga bekerja sama dengan beberapa lembaga untuk membantu UMKM menambah pembiayaan modal," kata Gabriel.
Gabriel melihat potensi UMKM Indonesia sangat besar, sedangkan pelaku digitalisasi UMKM masih sangat sedikit. Hal itu pun menggugah pihaknya untuk masuk lebih dalam di sektor ini.
"Kalau mau melihat contoh, wartel kini sudah digantikan ponsel, lalu surat telah berganti email. Pencatatan keuangan pasti akan tergantikan, ini hanya masalah momentum dan siapa yang mau melakukannya. Kami di Credibook, memutuskan tidak mau sekadar jadi penonton tapi berpartisipasi untuk digitalisasi UMKM," aku Gabriel.
Dari proyeksi ekonomi digital yang disusun Google dan Temasek Holding, sektor ekonomi digital Indonesia terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan potensi ekonomi hingga 2025 nanti mencapai hampir Rp2.000 Triliun.
Melihat potensi sebesar itu, maka pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan hendaknya bersinergi mendorong potensi ekonomi ini untuk mencapai titik optimal.
"Sebagai anak muda, kita sering mengeluh di media sosial, termasuk saya juga. Tapi cobalah berpikir lebih jauh, bahwa keluhan itu sebenarnya perlu solusi. Banyak produk dan start up justru datang dari membaca peluang dari keluhan atau masalah tersebut," tutup Gabriel.
Sumber : cnnindonesia.com