Genjot Batu Bara, BUMN Timah Siap Produksi hingga 750.000 ton
06 April 2021, 09:00:17 Dilihat: 495x
Jakarta - BUMN tambang PT Timah Tbk (TINS) tahun ini menargetkan bisa memproduksi batu bara kalori tinggi hingga 500.000-750.000 ton tahun ini. Di samping itu, perusahaan juga memproduksi timah sebagai core business-nya.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Timah Wibisono mengatakan produksi batu bara ini diharapkan bisa menjadi salah satu penopang kinerja perusahaan di tahun ini.
"Anak usaha yang batu bara di mana pernah saya sampaikan kami punya perusahaan Tanjung Alam Jaya di mana di 2021 ini bisa produksi 500.000-750.000 ton. Dan untuk kalori batu bara di level 6200-an. Jadi harapannya dengan penopang anak perusahaan batu bara dan rumah industri dan TKPP [PT Timah Karya Persada Properti] kita utilize bisa berikan kontribusi positif di 2021," kata Wibisono dalam konferensi pers virtual yang digelar Selasa (6/4/2021).
Sedangkan untuk produksi bijih timah tahun ini ditargetkan akan mencapai 30.000 ton di tahun ini, sedangkan untuk logam timahnya tahun ini ditargetkan bisa 31.000 ton.
"Itu minimal, kita berupaya bisa lebih tinggi dari jumlah tersebut," imbuh dia.
Dia menjelaskan, anak usaha MIND ID ini berupaya untuk meningkatkan produksi dari timah yang berasal dari offshore hingga 10% di tahun ini sehingga kontribusinya pada produksi bisa lebih meningkat.
Selama ini produksi offshore berkontribusi sebesar 30% dari total produksi, sedangkan mayoritas masih disumbang oleh dari produksi onshore.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Timah Alwin Albar mengungkapkan bahwa perusahaan tahun ini akan melakukan eksplorasi di sejumlah titik, yakni di wilayah Bangka Belitung (Babel) dan titik baru di Kepulauan Riau.
"Akan dilakukan di Babel dan Kepri ada proses baru di sana. Di regional melanjutkan yang lalu dan justru ingin utilized sumber daya yang sudah jadi cadangan jadi masih lanjutkan kegiatan tahun lalu dan bisa di-monetize hasilnya," kata dia di kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, sampai dengan Desember 2020, produksi bijih timah sebesar 39.757 ton atau turun sebesar 51,79% dari 82.460 ton dari hasil produksi di 2019. Dari pencapaian tersebut 71,35% berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 28,65% berasal dari penambangan laut.
Produksi logam timah turun 40,18% menjadi sebesar 45.698 ton dari tahun sebelumnya sebesar 76.389 ton.
Dari segi penjualan, penjualan logam timah sebesar 55.782 ton atau turun 17,61% dari tahun sebelumnya sebesar 67.704 ton.
Sumber : cnbcindonesia.com