Buaya biru dalam perspektif budaya Cirebon adalah sosok hewan kutukan yang bersemayam di garis batas air asin dan tawar Sungai Cimanuk. Dalam tuturan kuno turun temurun, ini bermula dari cerita citra sosok pesinden Saida Saini, yang tersesat di hutan Oyod Mingmang pada 1527 di era akhir kejayaan Majapahit sebagai simbol Hindu Buddha.
Mitos Buaya Biru muncul ke permukaan ketika Demak merebut dan menguasai Cirebon, Banten, dan Sundakalapa dari kekuasaan Pajajaran. Bila Putri Giri Lawung sebagai sosok putri yang memiliki ketajaman tombak pikir (lawung) sekaligus istikhamah dalam menegakkan keadilan (giri, gunung), Saida Saini memiliki suara bagai suluk perindu, sehingga dinobatkan sebagai Ratu Asmarandana.
Selanjutnya...
• VIVAnews