Sebuah perusahaan di Amerika Serikat secara tak sengaja menyediakan perangkat lunak yang memungkinkan para pelaku penyedia pornografi anak, pengedar narkoba, dan sindikat kriminal lain menyembunyikan identitasnya.
Tor Project Inc. - perusahaan yang sebagian besar dananya dikucurkan oleh pemerintah Amerika Serikat - menyatakan bahwa program gratisan itu didesain demi melindungi pengguna internet dari pencurian data.
Namun, nyatanya, program yang dapat dengan mudah diunduh itu memikat banyak pihak untuk melakukan transaksi ilegal atas materi pornografi serta perdagangan narkoba di sebuah lokasi maya bernama "darknet".
"Darknet adalah internet rahasia, kebebasan dalam bentuknya yang paling ekstrem. Sungguh mengerikan ada sekumpulan orang sakit yang memanfaatkannya untuk memuluskan aktivitas mereka," ata Chester Wisniewski, seorang konsultan di perusahaan keamanan Sophos Inc., seperti dinukil dari laman Sydney Morning Herald.
Tor Project dianggap sebagai penyedia layanan 'penyembunyi identitas' paling besar sedunia. Andrew Lewman, direktur eksekutif perusahaan itu, mengatakan para penegak hukum sering mendatanginya untuk mendapatkan informasi demi kepentingan investigasi. Pasalnya, produk Tor menghambat mereka mengenali para penjahat dunia maya yang mengembangkan jaringan pornografi anak dan obat-obatan terlarang.
Nama Tor sendiri merupakan kependekan dari proyek 'the onion routing' yang dipelopori oleh Laboratorium Riset Angkatan Laut AS pada tahun 1990an untuk menyamarkan komunikasi pemerintah. Proyek itu lebih jauh dikembangkan oada tahun 2001 oleh dua mahasiswa Massachusetts Institute of Technology. Keduanya memudahkan warga sipil mengakses teknologi itu.
Sebuah fitur tambahan yang dinamai 'hidden services' diluncurkan pada tahun 2004. Dengan fitur itu, pengguna Internet dapat menerbitkan dan mengunjungi laman web dengan identitas disembunyikan.
Pada tahun 2005, agen-agen federal mulai mendanai proyek itu dengan tujuan memudahkan publik mengakses Internet. Tahun berikutnya, proyek itu diputuskan menjadi nirlaba.
Menurut para pejabat pemerintah, dukungan terhadap proyek itu dimungkinkan untuk menyelamatkan para pengguna di lokasi rawan konflik seperti Iran dan Suriah, yang dianggap bisa bertindak keras terhadap para lawan politik pihak berkuasa.
Gelontoran dana tahunan bagi Tor Project mencapai US$1,3 miliar. 300 sukarelawan tersebar di seluruh dunia untuk membantu operasi.
Kelompok peretas terkenal, Anonymous, tahun lalu berhasil mengungkap beberapa laman yang menyediakan pornografi anak. Laman-laman tersebut diketahui memakai teknologi Tor Project.
Juni 2011, senator Partai Demokrat AS, Charles E. Schumer (New York) dan Joe Manchin (West Virginia), meminta pemerintah federal menutup Silk Road, laman yang mereka sebut sebagai "pasar obat-obatan terlarang di Internet" yang menggunakan teknologi Tor.
• VIVAnews