Cara China Menyensor Jejaring Sosial
12 Maret 2012, 12:28:49 Dilihat: 416x

China terkenal ketat dalam menyensor internet. Kini, cara pemerintah China menyensor dan menghapus hak sensitif dalam dunia online pertama kalinya diungkap.
Seperti yang diharapkan, komunis sangat sensitif kepada pihak yang mengkritik negara. Mereka menerapkan 'Great Firewall', sebuah teknologi blokir jaringan yang mencegah orang-orang China browsing internet secara bebas.
Penelitian Amerika Serikat juga menunjukkan mesin sensor Beijing bekerja secara real time, dapat beradaptasi dengan cepat terhadap masalah yang muncul, tergantung pada lokasi, semakin jauh lebih aktif, jika diperlukan, sampai ke daerah pembangkang.
Apakah memang secanggih itu?
David Bamman, ilmuwan komputer dan ahli bahasa Universitas Carnegie Mellon di Pittsburgh, mendapatkan ide pada musim panas lalu saat ia melihat betapa cepatnya rumor palsu tentang kematian mantan Presiden China, Jiang Zemin, yang menghilang dari Sina Weibo, jaringan microblogging terbesar China.
"Saya ke sana untuk memeriksa kembali beberapa dari pesan-pesan dan itu benar-benar mengejutkan, saya menemukan bahwa sekitar 70 persen dari mereka telah dihapus," kata Bamman kepada New Scientist.
Ia bersama dengan koleganya, Noah Smith dan Brendan O'Connor, memutuskan untuk mempelajari mekanisme sensor secara lebih dekat. Timnya mengambil keuntungan dari fakta bahwa Sina Weibo yang menerbitkan sebuah antarmuka yang mendorong pengembang di seluruh dunia untuk merancang aplikasi smartphone yang memungkinkan orang China berbicara dengan orang lain di mana saja, baik untuk membaca dan posting seperti Twitter dengan pesan 140 karakter.
Antar muka tersebut memungkinkan tim Carnegie untuk men-download hampir 57 juta pesan dari Sina Weibo antara 27 Juni dan 30 September. Setelah itu, mereka kemudian meneliti arsip Sina Weibo untuk melihat yang dihapus. "Kami kemudian bisa melihat istilah mana yang kemungkinan besar dihapus," kata Bamman, 9 Maret 2012.
Seperti yang diduga, pesan yang berisi kritik terhadap propaganda negara itu tidak akan ditolerir. Menariknya, ada sensor yang ditujukan untuk kebaikan masyarakat, misalnya ketika merebaknya rumor palsu bahwa makan garam beryodium, lebih baik daripada pil kalium iodida, yang melindungi orang dari kebocoran radiasi dari pembangkit listrik nuklir, Daiichi Fukushima.
"Apa yang juga menarik adalah bahwa pesan yang Anda harapkan telah dihapus sepanjang waktu -seperti Falun Gong atau pembangkang yang juga artis, Ai Weiwe - tidak dilakukan setiap waktu. Ini sepertinya menunjukkan bahwa tidak ada yang otomatis, penghapusan umumnya tetap terjadi," kata Bamman.
Penghapusan tersebut menunjukkan keterlibatan manusia yang tinggi dan ada pendekatan yang sesuai suasana.
Mekanisme sensor China juga gesit yakni dapat mengalihkan perhatiannya pada permintaan troublespots. "Ini adalah hal yang paling mengejutkan yang kami lihat," kata Bamman.
"Di Tibet, tingkat penghapusan secara keseluruhan 53 persen, sedangkan 12 persen di Beijing, dan 11 persen di Shanghai," sebut penelitian yang akan diterbitkan pada jurnal pada pekan mendatang.
Padraig Reidy, kelompok penekan indeks sensor yang berbasis di London mengatakan penelitian ini memberikan penjelasan baru pada penguasaan informasi China.
"Studi ini menampilkan kenyataan alami sensor politik di China. Sementara itu kami cenderung berpikir sensor partai komunis murni dalam hal dari 'firewall' -yang memblokir konten eksternal. Kita sekarang dapat melihat sifat kuat dan cepat dari sensor internal," katanya.
"Ini menunjukkan sangat dekat, real-time, pemantauan berawak diskusi dan pencarian. Kita tahu bahwa pemerintah China telah mempekerjakan ribuan orang untuk sensor web. Studi ini membuktikan betapa seriusnya proyek itu untuk rezim tersebut," ujarnya. (art)
• VIVAnews
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.