Banyak yang menilai komputer tertipis hadir dalam bentuk ultrabook. Namun produsen chip Qualcomm dikabarkan akan mehadirkan perangkat yang lebih tipis dari ultrabook. Perusahaan chip asal San Diego ini akan mewujudkannya dalam laptop quad core yang menjalankan sistem operasi Windows 8.
Seperti dilansir dari laman CNet, selain lebih tipis, laptop tersebut diperkirakan lebih ringan dibandingkan dengan ultrabook Intel. Ide ini sebelumnya juga
disampaikan oleh Nvidia yang sudah memasok prosesor quad core Tegra 3 di tablet ASUS Transformer Prime.
Pada level makro, ini adalah merupakan persaingan ARM melawan Intel di Windows 8, sistem operasi yang kompatibel dengan kedua teknologi tersebut. Lebih khusus, ini adalah penampungan pemasok chip, seperti Qualcomm dan Nvidia yang menggunakan desain silikon power efisien melawan performa sentris Intel.
Argumentasinya yakni laptop berbasis ARM dapat menjadi lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan dengan sebuah ultrabook. Karena saat bekerja, prosesor ARM tidak membutuhkan kipas seperti dalam ultrabook Intel.
Sementara Qualcomm sebenarnya membuat argumen yang sama beberapa tahun yang lalu. Saat itu, Qualcomm membuat banyak suara berisik di perangkat Linux berbasis "smartbook".
Meskipun Windows 8 menawarkan harapan yang lebih baik, kompetisi laptop berbasis ARM akan menjadi sebuah tantangan besar bagi Qualcomm dan antisipasi yang harus dilakukan NVidia.
Intel sudah sangat terintegrasi dengan chip Haswell yang akan tersedia dalam rentang waktu yang bersamaan dengan Qualcomm yang merilis mengumumkan quad-core Snapdragon.
Selain itu, tidak jelas kapan Windows 8 akan siap untuk ARM. Tapi Microsoft mengatakan Windows 8 untuk Intel dan ARM akan tersedia dalam waktu bersamaan.
Microsoft di blognya juga menjelaskan bahwa kompatibilitas Windows pada chip Intel akan lebih luas dari chip ARM.
Tapi masih ada banyak kesempatan untuk Qualcomm dan Nvidia, karena tablet Windows 8 mungkin akan mendukung chip ARM, untuk pertimbangan efisiensi tenaga.
Jadi, Qualcomm, Nvidia disarankan untuk lebih fokus pada desain seperti tablet, bukan laptop, yang telah, dan akan selalu, menjadi 'benteng' bagi Intel. (sj)
• VIVAnews