Prof. Indra Jaya, Sang Inovator Teknologi Bawah Laut
23 April 2013, 10:35:03 Dilihat: 401x

Ayunda W Savitri - Okezone
Berawal dari keinginannya untuk memelihara dan mengelola biota laut dengan optimal, menjadikan Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, MSc ini tergerak untuk mendalami ilmu akustik bawah air (underwater acoustic).
Dosen Ilmu Teknologi dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB) itu pun memulai membuat alat yang disebut ‘Buoy’ pada lima tahun silam.
“Dunia bawah air itu menyimpan banyak misteri dan potensi sumberdaya alam yang begitu banyak. Seeing by Listening, mungkin demikian gambaran sederhana tentang disiplin ilmu akustik bawah air,” ujar Prof. Indra Jaya saat berbincang dengan Okezone di ruang kerjanya, di Bogor, Jawa Barat.
Terlebih, lanjut Prof. Indra, seiring dengan semakin pesatnya teknologi dan dunia robotika, yang memungkinkan memadukan teknologi akustik bawah air dengan perkembangan iptek instrumentasi (alat) dan pengolahan sinyal.
Perkembangan itulah yang mendorong Dekan FPIK IPB ini untuk menciptakan inovasi teknologi, agar memahami kehidupan organisme dan lingkungan bawah air lebih baik lagi, serta memudahkan pemanfaatan sumberdaya kelautan.
“Saya penasaran karena hampir seluruh peralatan oceanografi (bidang kelautan kita) berasal dari luar dan tidak ada satupun yang dibuat oleh bangsa sendiri. Inilah yang membuat saya berpikir untuk mencoba mengembangkan peralatan oseanografi untuk bangsa sendiri,” ungkap pria kelahiran 10 April 1961.
Selama 10 tahun terakhir, ketua Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI) ini sudah merancang beberapa produk teknologi di bidang kelautan dan perikanan. Saat ini sebanyak 18 produk teknologi telah ditelurkan pria yang menyelesaikan program Doktoral di University of Delaware, AS pada 1996 ini.
Bahkan, enam diantaranya telah didaftarkan di kantor paten seperti Fry counter, Alat pengukur tingkat kesegaran ikan, Pemberi pakan ikan/udang otomatis, Instrumen pembeda jenis kelamin ikan koi, serta Alat sortir dan penghitung ikan hidup.
Berbagai prestasi pun telah diukirnya baik di kancah nasional maupun internasional. Terpilih menjadi Inovator Indonesia dari Kemenristek dan BIC (Business Innovation Center) selama empat kali yaitu pada 2008, 2009, 2011, dan 2012 merupakan salah satu prestasi bergengsinya di tingkat nasional. Tidak heran jika namanya sudah sangat dikenal di dunia kelautan.
Meski demikian, Prof. Indra Jaya belum merasa puas untuk terus berkarya. “Masih banyak hal-hal yang belum saya capai. Misalnya saja saya berencana ingin menciptakan autonomous vehicle yaitu wahana bawah air yang dapat bergerak secara auto pilot (tidak perlu dikendalikan dari jarak jauh) pada 2015,” jelasnya.
Disamping itu, lanjut pria penyandang gelar Doktor jebolan University of Delaware, Amerika Serikat ini, ingin sekali dapat menciptakan kapal selam mini pada 2020.
“Keinginan terbesar saya yang belum terwujud adalah ingin sekali menjadikan teknologi bawah air, dapat kita kuasai dan menjadikan IPB sebagai pusat teknologi kelautan, khususnya untuk teknologi bawah air,” tutup Prof.Indra Jaya.
(amr)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.