Di Tengah Pro dan Kontra Kloning Manusia
21 Mei 2013, 09:30:38 Dilihat: 279x

Ayunda W Savitri - Okezone
Proses cloning pada mahluk hidup (foto:foxnews.com)
MASSACHUSETTS - Kabar bahwa peneliti telah menggunakan kloning (proses menghasilkan individu baru yang memiliki genetik sama atau identik) pada embrio manusia dengan tujuan memproduksi sel-sel induk kembali menyeruak. Meskipun masih pro dan kontra, para ahli mengatakan sangat memungkinkan untuk mengkloning manusia.
Sejak 1950-an silam para ilmuwan sudah berhasil mengkloning puluhan spesies hewan di dunia, termasuk katak, tikus, kucing, domba, babi dan sapi. Meski demikian, para ilmuwan juga tetap menemukan banyak hambatan dan kegagalan. Sehingga, beberapa diantaranya diatasi dengan trial and error. Demikian ungkap kepala petugas ilmiah biotek dari Advanced Cell Technology di Amerika Serikat (AS), Dr. Robert Lanza.
“Peneliti tidak bisa menerapkan ilmu yang sudah mereka pelajari dari kloning tikus atau hewan lainnya untuk diterapkan ke kloning manusia. Misalnya, kloning pada binatang mengharuskan peneliti untuk memisahkan nukleus (inti) dari sel telur terlebih dahulu. Ketika peneliti melakukan ini, berarti mereka membuang protein yang penting untuk membantu pembagian sel-sel,” jelas Lanza seperti disitat dari FoxNews, Senin (20/5/2013).
Pada tikus, ini bukan masalah, karena embrio itu sendiri yang akhirnya mampu menciptakan protein ini lagi. Sehingga, percobaan dapat dilakukan berkali-kali dengan ribuan sel telur. Sementara pada primata, mereka tidak mampu melakukan ini. Para ilmuwan menduga ini menjadi salah satu alasan kegagalan untuk mengkloning monyet.
Terlebih lagi, hewan kloning seringkali memiliki berbagai kelainan genetik yang dapat mencegah implantasi (perekatan embrio pada dinding rahim) atau dapat menghentikan pertumbuhan janin secara spontan. Selain itu juga dapat menyebabkan hewan mati segera setelah lahir.
“Ketidaknormalan ini umum terjadi karena embrio kloningan hanya memiliki satu induk atau tunggal, yang berarti pencetakan genetik tidak terjadi dengan baik. Perncetakan ini berlangsung selama perkembangan embrio dalam rahim,” imbuh Lanza.
Tak hanya itu, masalah lain yang diakibatkan pencetakan ini dapat mengakibatkan plasenta tumbuh menjadi sangat besar dan tidak normal. Dalam suatu percobaan, Lanza dan timnya melakukan kloning spesies ternak berupa banteng. Kemudian ketika anaknya lahir, terlihat embrio itu memiliki ukuran tubuh dua kali lebih besar dibanding ukuran banteng normal.
Kloning juga memiliki risiko tingkat kematian yang tinggi. Lanza menganggap risiko ketidaknormalan yang umum muncul dari kloning ini sangat tidak etis apabila terjadi pada manusia.
“Ini seperti mengirim bayi dalam sebuah roket, di mana kesempatan roket untuk meledak atau tidak itu tipis. Sangat tidak etis apabila prinsip ini yang digunakan untuk mengkloning manusia,” tegasnya.
(amr)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.