Gesit Prayogi - Okezone
KAIRO - Presiden Mesi Mohamed Morsi yang berhasil digulingkan dari posisinya bukan hanya membuahkan kegembiraan bagi banyak rakyatnya, sejumlah pihak pun banyak yang menentang hal tersebut. Setidaknya delapan situs resmi milik pemerintah Negeri Piramida itu dijaili para hacker melalui teknik deface.
Menurut HackRead, situs yang menjadi target hacker yang mengklaim sebagai bagian dari Anonymous Jordan itu diantaranya, Kementerian Perencanaan dan Kerjasama Internasional, Kementerian Listrik dan Energi, dan Dewan Kebudayaan. Demikian dikutip dari Softpedia, Selasa (9/7/2013).
Di situs yang berhasil di-defaced, hacker mengungah sebuah pesan yang mengutuk pihak-pihak yang mendukung kudeta terhadap Morsi. Mereka mengklaim bahwa Morsi memiliki kontribusi dalam pembangunan Mesir.
Seperti diketahui, ribuan pendukung Morsi masih berunjuk rasa di Kairo. Mereka mendirikan tenda-tenda, dan menolak membubarkan diri karena mereka tidak menyetujui kudeta itu.
Sejauh ini, militer membantah telah melakukan "kudeta" terhadap pemerintahan Morsi. Militer hanya mengatakan, mereka mendukung kehendak rakyat yang berdemo pada 30 Juni lalu.
Demonstrasi 30 Juni lalu memang diagendakan untuk menjatuhkan pemerintahan Morsi. Para demonstran menyalahkan Ikhwanul Muslimin yang menciptakan keterpurukan ekonomi di saat mereka memimpin Mesir. (fmh)