Belum juga reda kasus Secret Service yang berpesta seks jelang kunjungan Barack Obama ke Kolumbia, kini mengemuka lagi kasus yang sama pada tahun lalu. Akibat tuduhan ini, otoritas Secret Service kembali melakukan penyelidikan internal.
Diberitakan ABC News, Jumat 27 April 2012, tuduhan ini disampaikan oleh sumber dari perusahaan rekanan pemerintah AS dan pemilik sebuah klub tari telanjang di El Salvador, disiarkan oleh stasiun televisi KIRO TV di Seattle, Kamis waktu setempat. Kedua sumber menolak untuk disebutkan namanya.
Menurut sumber, belasan agen Secret Service dan personel militer AS mengunjungi klub dewasa di negara tersebut pada Maret 2011. Mereka adalah tim advance kedatangan Obama dan keluarganya untuk bertemu presiden baru El Salvador, Mauricio Funes.
Sumber itu melanjutkan, beberapa anggota Secret Service bahkan membayar lebih untuk dapat masuk ke zona VIP. Di tempat ini, mereka dapat melakukan hubungan seksual dengan para penari. Dua agen juga dilaporkan membawa serta wanita ke kamar hotel mereka.
Tidak hanya para agen pengawal Obama, pemilik klub mengatakan bahwa mereka juga rutin kedatangan para pejabat tinggi Kedutaan Besar AS di ibukota San Salvador, para agen FBI dan DEA (Badan Pemberantasan Narkoba AS) yang berkunjung ke negara itu.
Akibat pengakuan ini, baik Secret Service, Kedubes AS, FBI dan DEA langsung kebakaran jenggot. Dalam pernyataan terpisah, FBI dan DEA berjanji akan menyelidiki kasus ini. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan telah meminta keterangan kepada Kedubes di San Salvador.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, mengatakan Kementerian Pertahanan belum akan menyelidiki tuduhan tersebut. Direktur Secret Service, Mark Sullivan, sebagaimana dikutip Reuters, mengatakan bahwa mereka telah melakukan penyelidikan, namun sejauh ini tidak ditemukan informasi yang kredibel untuk mendukung kesaksian sumber.
Pengakuan sumber anonim ini menambah gerah pemerintahan Barack Obama setelah sebelumnya sekitar 12 anggota Secret Service kedapatan pesta seks sehari sebelum kedatangan Obama ke Kolumbia. Tidak ayal kejadian itu mencoreng nama Obama di tengah forum internasional yang dihadiri para kepala negara Amerika.
• VIVAnews