Pada 14 tahun yang lalu, Pakistan mengumumkan telah menggelar uji coba senjata nuklir. Aksi Pakistan itu mengundang kecaman masyarakat internasional, termasuk sanksi dari AS.
Menurut stasiun berita BBC, Perdana Menteri Nawaz Sharif mengungkapkan dalam siaran televisi nasional bahwa uji coba senjata nuklir itu berlangsung di bawah tanah pada 28 Mei 1998 pukul 10.30 GMT di kawasan Baluchistan, yang dekat dengan perbatasan Afganistan. Dalam uji coba itu, para ilmuwan meledakkan lima komponen nuklir di bawah tanah.
"Ini adalah hari yang bersejarah," kata Sharif pada saat itu. "Tuhan telah memberi kita kesempatan untuk menempuh langkah ini demi pertahanan negeri kita yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kita tidak pernah ingin berpartisipasi dalam perlombaan nuklir. Kita telah membuktikan kepada dunia bahwa kita tidak ingin menerima begitu saja apa yang didiktekan kepada kita," lanjut Sharif dalam pidato kepada rakyatnya.
Bagi pemerintah Pakistan, uji coba ini merupakan tanggapan atas tes serupa dua pekan sebelumnya oleh India. Dua negara bertetangga itu, sejak 1947 hingga kini, selalu berseteru, bahkan pernah terlibat perang terbuka.
Uji coba nuklir Pakistan itu tidak saja membuat gusar India. Masyarakat internasional, terutama dari negara-negara Barat, juga ikut resah. AS pun, melalui Presiden Bill Clinton, saat itu menyatakan Pakistan harus segera diberi sanksi.
Polemik ini menandakan bahwa Pakistan dan India sudah masuk dalam kelompok negara pemilik senjata nuklir. Negara-negara lain adalah AS, Rusia, China, Inggris, Prancis, Korea Utara, dan Israel.
• VIVAnews