Aulia Akbar
Senin, 02 Juli 2012 07:09 wib
Foto : Jet Turki (scrapetv)
LONDON - Suratkabar Sunday Times di Inggris melaporkan bahwa para teknisi di Rusia membantu Suriah untuk menembak jet Turki dua pekan yang lalu. Insiden itu diklaim menjadi pesan keras Rusia terhadap North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Seperti diberitakan Sunday Times, Senin (2/7/2012), Rusia dan Suriah yakin, jet yang terbang dari wilayah Turki adalah jet yang sedang menjalankan misi NATO, untuk memasuki wilayah Suriah. Sejumlah pengamat dan beberapa sumber mengklaim adanya keterlibatan Negeri Beruang Merah dalam insiden itu.
Selama ini, Rusia cukup sering mengirimkan senjata anti-serangan udara ke negara Arab tersebut. Rusia juga melatih para pasukan Suriah untuk menggunakan senjata anti-serangan udara. Seorang diplomat mengatakan, selama Presiden Bashar al Assad masih berkuasa, Rusia senantiasa menjadi penasihat Suriah.
"Kami tidak terkejut bila para teknisi Rusia terlibat akan hal ini, bila memang mereka tidak melakukan hal itu, setidaknya mereka ada di samping pejabat militer Suriah, yang mengeksekusi penembakan jatuh jet Turki," ujar pejabat militer Israel.
Pada pekan lalu, Menteri Informasi Suriah Omran al-Zubi mengatakan bahwa pasukan Suriah menembak jatuh jet Turki karena bentuk jet itu menyerupai jet Israel. Zubi pun mengingatkan kembali, pasukannya sangat mewaspadai munculnya jet tempur dari Negeri Yahudi ke wilayahnya.
"Bila pesawat Israel masuk Suriah, kami akan menyambutnya dengan tembakan. Kami mengira jet tempur Turki adalah jet Israel, sejujurnya, kami tentu tidak akan menembak jet milik Turki," ujar Zubi.
Tindakan penembakan itu pun mendapat respons keras dari Turki. Saat ini, Turki mengerahkan pasukan-pasukan tambahan beserta tank dan senjata anti-serangan udara ke perbatasan Suriah. Saat ini, Turki mulai memandang seluruh aktivitas militer Suriah sebagai ancaman.
(AUL)