Aulia Akbar
Senin, 27 Agustus 2012 07:11 wib
Foto : Pasukan Israel (huffington post)
YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan Pemerintah Lebanon, bahwa negara takkan ragu menyerang Lebanon bila mereka merasa terancam dengan kelompok Hizbullah. Selama ini, Netanyahu turut memandang Hizbullah sebagai salah satu elemen dari pemerintahan Lebanon.
Pernyataan Netanyahu disampaikan oleh seorang diplomat Barat yang dijumpainya di Yerusalem. Diplomat itu menjelaskan secara detil tentang pandangan Netanyahu terhadap peranan Hizbullah dalam pemerintahan Lebanon. Netanyahu menegaskan kembali, bila Hizbullah melakukan serangan ke Israel, pasukan Israel akan siap melakukan serangan balasan ke wilayah Lebanon.
"Sejauh ini, Pemerintah Lebanon bertanggung jawab tentang apa yang terjadi di wilayahnya," ujar Netanyahu kepada diplomat Barat, seperti dikutip Haaretz, Senin (27/8/2012).
Pasukan Israel dipastikan menyerang infrastruktur-infrastruktur di Lebanon, termasuk pembangkit listrik, serta kantor-kantor pemerintahan. Serangan itupun berbeda dengan yang pernah dilakukannya ke Lebanon beberapa tahun yang lalu.
Sebelumnya, Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak sempat mengatakan bahwa, negaranya siap menyerang konvoi yang mendistribusikan persenjataan ke Hizbullah. Meski demikian, serangan itu dinilai akan memaksa Hizbullah untuk meluncurkan roket ke wilayah Israel. Israel yakin, Pasukan Garda Revolusi Iran akan membantu Hizbullah dalam meluncurkan roket ke wilayah Israel, terutama di Kota Tel Aviv.
Pada awal Agustus, Pimpinan Hizbullah Sheikh Hassan Nasrallah mengatakan, Hizbullah sanggup membunuh puluhan ribu warga Israel dengan misil-misilnya. Nasrallah menambahkan pula, saat ini Lebanon dan Iran sudah terancam oleh Israel.
"Menyerang Israel dengan misil akan menyebabkan tewasnya ratusan hingga ribuan Zionis yang ada di bumi. Bahkan puluhan ribu dari mereka akan terbunuh," ujar Nasrallah.
"Iran terancam dan Lebanon juga terancam, namun kami memiliki keberanian dan kemampuan untuk bertindak. Bila kami diserang, saya ingin kalian tahu bahwa, kami tak perlu menunggu persetujuan siapapun untuk bertindak," tegasnya.(AUL)