Aulia Akbar
Rabu, 29 Agustus 2012 07:32 wib
Foto : Mohammed Mursi (todaynewz)
YERUSALEM - Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman berharap, Presiden Mesir yang berasal dari fraksi Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi akan segera berkunjung ke Israel. Israel ingin memastikan kembali dukungan Mursi terhadap Israel.
"Kami sangat berharap, Presiden Mursi bisa menerima perwakilan Israel. Kami ingin melihatnya diwawancarai oleh media Israel, dan kami ingin dia datang sebagai tamu Presiden Shimon Peres di Istana Presiden Israel," ujar Lieberman, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/8/2012).
Seperti diketahui, Ikhwanul Muslimin yang merupakan fraksi politik Mursi, memandang Israel sebagai sebuah entitas yang rasis dan gemar melakukan penindasan. Mereka pun menjalin kemitraan dengan fraksi Hamas di Palestina. Namun Mursi baru saja mengatakan bahwa dirinya akan mencetuskan kebijakan luar negeri yang "seimbang."
Kata "seimbang" dalam kebijakan luar negeri Mursi berarti tidak berniat untuk melakukan konfrontasi dengan negara manapun. Mursi tak perlu mengutarakan kekhawatiran yang berlebihan terhadap negara-negara tetangga di Mesir.
"Mesir berlatih untuk memainkan perannya secara normal di kawasan dan tidak ingin mengancam siapapun. Tidak boleh ada bentuk keprihatinan internasional atas kehadiran pasukan keamanan Mesir di Semenanjung Sinai," tutur Mursi.
Lieberman sangat menyambut pernyataan Mursi dan yakin, Negeri Piramid masih bertanggung jawab atas perdamaian dengan Negeri Yahudi. Namun Lieberman mengingatkan kembali, dukungan terhadap stabilitas di kawasan bukanlah suatu hal yang abstrak. Dukungan itu harus diwujudkan dengan tindakan yang nyata.
Pada saat Mursi baru meraih kekuasaan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung memintanya untuk berpegang teguh dalam perdamaian Israel dan Mesir. Meski demikian, laporan mengenai rencana amandemen Perjanjian Camp David muncul saat Mursi naik ke kursi Presiden Mesir. Dan selama ini, beberapa pihak di Mesir mengklaim, perjanjian itu akan tetap dijunjung tinggi oleh presiden dari fraksi Ikhwanul Muslimin itu.(AUL)