Fajar Nugraha
Rabu, 05 September 2012 21:03 wib
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Reuters)
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghentikan rapat rahasia dengan petinggi pertahanannya, yang membahas persoalan Iran. Langkah tersebut diambilnya setelah rencana rapat ini bocor ke media.
Media Israel mengatakan, kebocoran ini terjadi setelah pertemuan yang dilakukannya bersama menteri-menteri di kabinetnya pada Selasa (5/9/2012). Rapat itu diketahui tengah mendengarkan keterangan dari pejabat tinggi bidang pertahanan Israel, mengenai ancaman yang dihadapi Timur Tengah, termasuk mengenai Iran.
Sontak akibat bocornya isi dari pertemuan itu, Netanyahu langsung memutuskan untuk menghentikan rapat itu. Namun Netanyahu yang berbicara kepada media Israel mengenai masalah ini, tidak menyebutkan siapa yang membocorkan pertemuan tersebut. Tidak dijelaskan pula apa isi dari rapat mengenai keamanan wilayah Timur Tengah itu. Demikian diberitakan CBS News, Rabu (5/9/2012).
Tetapi Suratkabar Yediot Ahronot menyebutkan, rapat rahasia ini membicarakan program nuklir Iran dan rencana serangan tunggal militer Israel ke Iran. Yediot Ahronot mengaku mendapatkan laporan dari peserta rapat tersebut, pihak intelijen Israel menolak keras rencana serangan tersebut.
Rencana serangan terhadap Iran oleh Israel juga tidak disetujui oleh Amerika Serikat (AS) yang selama ini dikenal sebagai sekutu terdekat Israel. Ada anggapan bahwa Israel tidak akan bisa melancarkan serangan ke Iran seorang diri.
Mantan Direktur Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) Michael Hayden mengatakan, hanya negaranya yang bisa melakukan serangan berkelanjutan terhadap fasilitas nuklir Iran. Hayden menjelaskan bahwa, sulit bagi negara manapun untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.
Menurut Hayden, serangan ke fasilitas nuklir Iran takkan selesai dengan satu kali serangan. Serangan itu harus dilakukan secara berkelanjutan dan AS merupakan satu-satu negara yang dianggap memiliki peralatan canggih dibanding Israel.
Pernyataan Hayden muncul setelah Presiden Barack Obama mengatakan, dirinya siap bertindak bila Iran membangun senjata nuklir. Sejumlah latihan militer yang akan digelar Negeri Paman Sam tampaknya ditujukan untuk memberikan peringatan keras bagi Iran.(faj)