Aulia Akbar
Selasa, 18 September 2012 09:14 wib
Foto : Ahmadinejad di fasilitas nuklir Iran (vinienco)
VIENNA - Beberapa bulan yang lalu, saluran listrik fasilitas pengayaan uranium Iran meledak. Menurut Kepala Organisasi Energi Atom Iran Fereydoun Abbasi-Davani, ledakan itu merupakan sabotase yang dilakukan Badan Atom Internasional (IAEA).
Tuduhan yang dilontarkan Davani muncul bersamaan dengan ancaman serangan yang disuarakan Israel terhadap Iran. Iran sebelumnya pun sudah mengizinkan IAEA untuk melakukan inspeksi terhadap program nuklirnya.
Davani mengatakan, saluran listrik dari Kota Qom ke reaktor Fordow meledak pada 17 Agustus lalu. Ledakan itu sama seperti yang terjadi di reaktor nuklir Iran di Kota Natanz. Selama ini, reaktor tersebut berfungsi sebagai fasilitas pengayaan uranium.
Pada 18 Agustus, IAEA pun melakukan kunjungan secara mendadak ke Fordow. Reaktor nuklir itu memang sengaja dibangun di bawah tanah, guna menghindari serangan musuh.
"Apakah kunjungan ini berhubungan dengan ledakan yang muncul? Siapa lagi yang mendapat akses ke komplek faiilitas nuklir ini selain inspektur IAEA?" ujar Davani, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/9/2012).
"Teroris sudah menyusupi IAEA dan melakukan tindakannya secara terselubung," tegasnya.
Meski demikian, tidak ada kerusakan parah yang muncul terhadap reaktor tersebut. Teknisi-teknisi di Negeri Persia itu berhasil mengatasi ledakan itu.
Davani juga tidak menyebut dengan jelas, siapa dalang sebenarnya dari insiden ledakan itu. Namun sejauh ini, Iran selalu menuduh Israel dan Barat, mengganggu program nuklir Iran, karena mereka menuding Iran sedang membangun senjata nuklir.
IAEA belum melontarkan pernyataannya terhadap komentar dari Davani. IAEA tidak pernah melaporkan adanya kerusakan terhadap fasilitas nuklir Iran pada 18 Agustus lalu, usai mereka melakukan inspeksi.(AUL)