Khairisa Ferida
Kamis, 20 September 2012 16:45 wib
Militer Iran (Foto: defencetalk)
TEHERAN - Iran siap menghadapi pertempuran besar. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Iran Jenderal Ahmad Vahidi.
"Dari jauh musuh kita terlihat besar namun pada kenyataannya mereka tidak lebih seperti jaring laba-laba, rapuh," ujar Vahidi, seperti diberitakan Fars dan dikutip Trend, Kamis (20/9/2012).
Menurut Vahidi selama ini musuh-musuh Iran berupaya menunjukkan masalah yang tengah dihadapi rakyat Iran termasuk ancaman intervensi militer, sanksi, isolasi dan sejumlah isu terkait dengan budaya.
"Kami memiliki modal suci yakni, pemimpin tertinggi dan para martir yang siap melawan serangan musuh," tegas Menhan Iran itu.
"Perang ini akan terjadi selamanya. Sejak kita hidup di sebuah era di mana Imam Mahdi akan datang. Perang ini sangat penting bagi kami," imbuhnya.
Pernyataan Vahidi muncul beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) beserta dengan 30 negara lainnya melakukan latihan angkatan laut di Teluk Persia. Latihan ini disebut-sebut sebagai latihan terbesar yang pernah dilakukan di kawasan itu.
Pengamat Timur Tengah Tariq Ali meragukan bahwa manuver Barat di Teluk Persia ini merupakan pertanda bahwa serangan ke Iran akan semakin dekat. "Bila Israel memutuskan meluncurkan serangan mereka tidak akan mengumumkannya sebelum hal itu terjadi," ujar Ali.
Sementara itu saat ini Iran bersama dengan Arab Saudi, Mesir dan Turki diyakini merupakan aktor penting yang menjadi penentu situasi politik di Timur Tengah.
Dari keempat negara tersebut, Iran disebut-sebut sebagai pihak yang paling menentukan nasib rezim Suriah pimpinan Bashar al-Assad. Hal tersebut dikarenakan afiliasi politik Assad mengarah pada Negeri Persia itu.(rhs)