Aulia Akbar
Sabtu, 29 September 2012 07:34 wib
Foto : PM Jepang Yoshihiko Noda (IST)
TOKYO - Kantor Kedutaan Besar China di Tokyo, Jepang menerima amplop yang berisi peluru. Nama pengirim amplop itu sama dengan nama Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda.
Peluru senapan mesin itu dibungkus dalam amplop dan tiba di kantor Kedubes China pada Kamis pagi. Peristiwa ini terjadi di tengah memanasnya sengketa Jepang dan China.
Meski nama "Yoshihiko Noda" muncul di amplop yang berisi peluru itu, kantor PM Jepang mengatakan bahwa, Noda tidak pernah mengirim paket itu. Tidak ada pula surat yang disertakan dalam paket pengiriman tersebut.
"Benar, amplop ini berisi peluru dan dikirim ke kantor Kedubes China. Polisi masih menyelidiki keaslian dari peluru ini," ujar Kepolisian Jepang, seperti dikutip Jiji Press, Sabtu (29/9/2012).
Belakangan ini, hubungan China dan Jepang memang diwarnai oleh ketegangan. Persteruan yang disebabkan akibat sengketa pulau itu masih berlanjut hingga saat ini. Mereka pun tidak mau mengalah dalam sengketa tersebut.
Jepang menyebut pulau yang dipersengketaan itu dengan nama Senkaku, namun China menyebutnya Diaoyu. Pulau Senkaku juga dimasukkan ke dalam kurikulum ranah pendidikan Jepang.
Isu sengketa itu juga memicu sentimen anti-Jepang di Negeri Panda. Warga China sempat menggelar aksi demonstrasi besar, menyerang kantor Kedubes Jepang, serta perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di China. Demonstrasi itu juga tidak hanya digelar di kota-kota lain selain Beijing.(AUL)