Turki Tak Mau Perang
06 Oktober 2012, 13:46:21 Dilihat: 280x

Tentara Turki berjaga di Akcakale, perbatasan Turki-Suriah di Provinsi Sanliurfa. Artileri Turki mengenai kota perbatasan Tel Abyad, Suriah, hingga menewaskan beberapa tentara Suriah. Sebelumnya, Suriah menembakkan mortir yang menewaskan lima warga sipil Turki.
ANKARA – Turki menegaskan tidak ingin berperang dengan Suriah, setelah parlemen Ankara menyetujui serangan lintas perbatasan ke negara tetangganya itu.
PenegasanitudisampaikanPerdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (4/10) waktu setempat, hanya beberapa jam setelah parlemen di Ankara menyetujui serangan lintas batas ke Suriah. Persetujuan itu dikeluarkan setelah serangan roket Suriah menewaskan lima warga Turki di sebuah kota di dekat perbatasan kedua negara. ”Kami tidak memiliki niat untuk memulai perang dengan Suriah,” kata Erdogan dikutip AFP.
Dia hanya memberikan catatan bahwa Turki bakal melindungi warga dan perbatasannya jika memang itu diperlukan. Erdogan menegaskan Turki menginginkan perdamaian dan keamanan. ”Tidak ada seorang pun yang harus menguji tekad kami dalam masalah ini,”katanya. Erdogan juga mempertanyakan usulan yang mengatakan bahwa serangan itu bisa saja merupakan sebuah kecelakaan. Dia menuturkan kalau peluru kendali Suriah telah jatuh di tujuh lokasi berbeda di Turki sejak krisis dimulai. ”Bahkan, hari ini (Kamis) pun ada rudal yang jatuh di Kota Hatay, Distrik Altinozu,” terangnya.
”Satu kali adalah kecelakaan.Tetapi bagaimana mungkin ini bisa disebut kecelakaan jika sudah terjadi delapan kali?” Parlemen Turki memberikan wewenang sebagai balasan terhadap serangan fatal Suriah pada Kota Akcakale.Parlemen Turki menyetujui rancangan undang-undang yang memberikan kewenangan pada militer untuk melakukan operasi lintas batas dengan Suriah.Parlemen juga menyepakati kalau militer Turki dapat menyerang berbagai sasaran di Suriah dalam waktu satu tahun.
Sebelumnya, serangan Suriah ke Akcakale menewaskan dua perempuan dan tiga anakanak. Turki membalas dengan menyasar sejumlah target di Suriah, untuk pertama kalinya sejak Suriah jatuh dalam krisis militer dan perang saudara 18 bulan silam. Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah mengatakan bahwa dua pejabat militer Suriah terluka dalam aksi balasan itu. Sementara itu, PBB mengecam keras serangan Suriah. Pernyataan Dewan Keamanan menyerukan pemerintah Suriah agar menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara-negara tetangga.
Pernyataan itu juga menyebutkan insiden tersebut menegaskan dampak parah krisis Suriah terhadap keamanan negara-negara tetangganya dan perdamaian serta stabilitas di kawasan. Washington menegaskan bahwa Turki telah melakukan tindakan ”cukup” dan ”proporsional” untuk menyerang balik Suriah.Namun, Gedung Putih meminta agar ketegangan tersebut tidak memicu eskalasi. ”Dari perspektif kita, respons yang dilakukan Turki cukup,” ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Victoria Nuland.
Dia menegaskan bahwa serangan balasan Turki itu untuk memperkuat pertahanan agar serangan Suriah tidak terjadi kembali. Pentagon juga meminta agar eskalasi konflik diturunkan. ”Kami berharap ini tidak memicu konflik lebih luas.Kita berharap situasi semakin menurun,” kata Juru Bicara Pentagon George Little. Dia menegaskan bahwa AS mengecam tindakan Pemerintah Suriah di perbatasan Turki. ”Kami akan membeli Turki sebagai sekutu kami,”katanya.
Sementara itu,ribuan warga Turki di berbagai kota melakukan protes atas kemungkinan negara mereka terlibat peperangan dengan Suriah.Mereka menggelar aksi unjuk rasa antiperang, pada Kamis malam ribuan orang berkumpul di LapanganTaksim, Istanbul. Para demonstran menyerukan, ”Tolak perang! Perdamaian sekarang! Kami tidak akan menjadi tentara untuk imperialis!” Sejumlah spanduk yang dibawa pengunjuk rasa menuduh Partai Keadilan dan Pembangunan pimpinan Erdogan sebagai boneka AS.
”AS menginginkan Turki berperang melawan Suriah karena ada pemilu yang sebentar lagi di gelar di sana. (Presiden AS Barack) Obama tidak ingin mengirimkan pasukannya, jadi pasukan Turki sebagai alat mereka. Kami tidak ingin menjadi bagian dari pertempuran berdarah di Timur Tengah,” ujar Bedri Baykam, aktivis Turki, dikutip BBC.
Sumber : www.seputar-indonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.