YERUSALEM - Pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan ke Suriah seiring dengan memanasnya pertempuran antara pasukan Suriah dan oposisi di Dataran Tinggi Golan. Tembakan itu menjadi kontak militer pertama yang dilakukan Israel terhadap Suriah. "Pasukan Israel sudah mengajukan surat keluhan ke pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah itu. Bila ada serangan yang muncul dari Suriah ke Israel, Israel takkan memberi toleransi dan siap membalasnya," demikian pernyataan Israel, seperti dikutip Reuters, Senin (12/11/2012). Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang dierbut Israel usai Perang 1967. Pasukan Negeri Yahudi itu melepaskan tembakan ke pasukan-pasukan Suriah yang menembakkan peluru mortar ke wilayah Golan. Serangan mortar itu menghantam pemukiman Yahudi, namun tidak ada korban yang muncul dari peristiwa itu. Pasukan-pasukan PBB yang ada di wilayah itu juga tidak berkomentar mengenai serangan Israel. Kepala Staf Militer Israel Letnan Jendral Benny Gantz sudah memerintahkan pasukannya di Dataran Tinggi Golan agar terus berwaspada. "Isu Suriah ini akan menjadi isu domestik kita," ujar Gantz dalam pernyataannya. Sebelumnya, Golan menjadi salah satu wilayah yang aman dari konflik Suriah. Hal itu disebabkan karena banyaknya pos militer Israel. Pasukan Suriah juga dilarang untuk memasuki wilayah tersebut. Sekira 20 ribu warga Suriah di sejumlah wilayah Golan, seperti, Majdal Shams, Masada, Bukata dan Ein Kenya terpecah belah. Beberapa warga memilih untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dan sebagian besar lainnya mendukung fraksi oposisi.(