Serangan di Kantor Ikhwanul Muslimin Tewaskan Warga
26 November 2012, 09:21:33 Dilihat: 282x
KAIRO - Mesir kembali dilanda kerusuhan usai warga memprotes dekrit Presiden Mohamed Mursi yang dinilai kontroversial. Kantor Ikhwanul Muslimin (Partai Kebebasan dan Keadilan) pun dijarah demonstran, satu orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
"Anggota Ikhwanul Muslimin, Islam Fathy Masoud, meninggal dunia dan 60 orang terluka usai gerombolan itu menyerang markas Ikhwanul Muslimin di Damanhour. Tidak ada polisi yang berjaga-jaga di wilayah ini," demikian pernyataan Partai Kebebasan dan Keadilan, seperti dikutip Sky News, Senin (26/11/2012).
Mursi mencoba untuk menenangkan amarah warga terkait dekrit yang dinilai akan melanggengkan kekuasaannya sebagai pemegang kendali eksekutif dan legislatif. Mursi menegaskan, dekrit itu memiliki masa berlaku dan tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama. Dekrit itu sendiri bertujuan untuk menjaga Revolusi Mesir dan mengadili ulang mantan Presiden Husni Mubarak.
Tepat pada hari ini, Mursi dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah hakim untuk membahas isu dekrit itu. Kerusuhan di Mesir terbukti memperburuk perekonomioan negara itu. Bursa saham Mesir langsung anjlok pada Minggu kemarin.
Pada awal November, investor-investor cukup percaya diri untuk menanamkan saham di Mesir. Bursa saham juga meningkat 35 persen usai Mursi menang. Namun kericuhan politik di Mesir langsung memperburuk sektor perekonomian. Investor mulai sadar, Mursi tidak akan mendapat dukungan dari banyak warga dan akan ada banyak peristiwa kekerasan yang muncul di jalanan.
Sejumlah fraksi oposisi Mesir berniat untuk menggelar demonstrasi yang lebih besar lagi. Demonstrasi itu diperkirakan akan menimbulkan kekerasan.
Fraksi oposisi berpendapat, Negeri Piramida itu membutuhkan reformasi di sektor yudikatif, namun mereka tidak pernah menyetujui mekanisme yang diusulkan Mursi. Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga sudah mengingatkan Mursi terkait dekrit itu.