Fajar Nugraha - Okezone
Presiden Bashar al-Assad (Foto: Reuters)
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar Al-Assad merasa yakin dirinya bisa memenangkan perang saudara yang sudah berlangsung sejak Maret 2011. Namun klaim Assad dibalas dengan serangan yang diarahkan ke basis pertahanan Assad.
Pasukan oposisi Suriah melancarkan rangkaian serangan ke basis pertahanan pasukan Pemerintah Suriah di Homs. Serangan memicu terjadinya ledakan besar di gudang persenjataan yang menewaskan 40 jiwa.
Serangan yang disertai ledakan besar di Distrik Wadi Dahab, Homs ini ditujukan untuk mengguncan kekuasaan rezim Presiden Bashar Al-Assad. Assad sebelumnya merasa yakin bahwa dirinya berhasil memenangkan perang saudara yang menyelimuti Suriah.
"Keberhasilan di lapangan yang memberikan bukti langsung," ujar Assad, di hadapan pasukannya di Daraya, seperti dikutip Reuters, Jumat (2/8/2013).
"Tanpa kalian, Suriah akan menjadi budak dari negara yang ingin menguasai. Tetapi rakyat Suriah tidak akan pernah menjadi budak, tidak di masa lalu, tidak di masa kini atau di masa depan," jelasnya.
Serangan di Homs ditujukan ke wilayah Zahra, Akrama dan Wadi Dahab. Sebagian besar dari warga di tiga wilayah ini adalah warga Alawites yang berasal dari sekte yang sama dengan Presiden Assad.
Menurut keterangan warga setempat, serangan dari pasukan oposisi melumpuhkan prajurit Assad. Sementara ledakan yang lebih kecil, bertahan selama lebih dari satu jam.
"Besarnya daya ledak, menyebabkan dinding dari bangunan rumah warga rusak. Sementara pintu dan jendela rumah mengalami kerusakan," pengakuan warga.
Kelompok Syrian Observatory for Human Rights menyebutkan 40 orang tewas dalam kejadian ini. Sementara 120 lainnya menderita luka-luka dan sebagian besar dari mereka dalam kondisi kritis. (faj)