Jakarta -- Sebuah yayasan amal Taiwan, Ishihara Charity Foundation, mengirim bantuan berupa lima belas buah ventilator untuk penanganan pasien virus corona di Indonesia. Bantuan tersebut diserahkan kepada Kementerian Kemaritiman dan Investasi yang mewakili pemerintah RI pada Senin (20/4). Dalam keterangannya, Ishihara Charity Foundation yang berbasis di Taiwan menyatakan bantuan ini merupakan wujud persahabatan dan rasa prihatin atas apa yang sedang terjadi di Indonesia. Secara keseluruhan, yayasan ini mengirimkan lima belas set ventilator, 140.000 set Alat Pelindung Diri, 20.000 alat pelindung wajah, dan masker medis sebanyak 300.000 lembar. Menurut yayasan tersebut, bantuan yang dikirimkan dalam dua gelombang adalah produk-produk kualitas terbaik untuk memberi perlindungan terbaik serta membantu Indonesia. "Saya berharap, bantuan-bantuan ini bisa melindungi para tenaga medis dalam menjalankan tugasnya dalam merawat para pasien yang terinfeksi virus. Bantuan-bantuan ini selanjutnya akan disalurkan oleh BNPB di antaranya untuk provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Universitas Gajah Mada, BUMN, dan BNPB," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya berharap bantuan ini bisa mengurangi beban pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19. "Saya bersyukur atas bantuan yang diberikan ini, semoga bisa membantu kita di masa yang sulit ini. Ini adalah wujud dari kepedulian masyarakat global dalam menghadapi wabah Covid-19 saat ini. Bantuan ini penyalurannya akan dilakukan oleh BNPB." katanya. Taiwan menerima tanggapan positif dalam penanganan wabah Covid-19. Presiden Taiwan, Tsa Ing-wen, mengambil langkah responsif pada awal merebaknya wabah ini dengan membatasi masuknya orang ke negara itu, melarang ekspor dan membatasi harga masker, penggunaan teknologi modern dalam mengawasi orang yang terinfeksi, serta mendirikan fasilitas pengujian Covid-19 di Pusat Kendali Pencegahan Penyakit (CDC) dan di delapan rumah sakit. Jumlah orang terinfeksi di Taiwan adalah 395 orang, 6 pasien meninggal dan 166 sembuh. CDC mengumumkan tidak ada kasus baru sejak 9 Maret 2020. Sumber : cnnindonesia.com