Ada 500 Klaster Baru, Prancis Sebut Bukan Gelombang II Covid
21 Juli 2020, 09:00:27 Dilihat: 353x
Jakarta -- Prancis melaporkan sekitar 400 hingga 500 klaster aktif infeksi virus corona dengan mayoritas diantaranya berasal dari panti jompo dan rumah potong hewan. Selain itu, salah satu klaster diketahui berasal dari satu keluarga yang menghabiskan waktu liburan musim panas.
Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan kemunculan klaster baru virus corona bukan berarti saat ini Prancis berpotensi memasuki gelombang kedua penyebaran virus corona.
"Di titik ini, kami (masih) sangat jauh dari gelombang kedua (corona)," ujar Veran pada Senin (20/7).
"Tujuannya (menginformasikan klaster corona) bukan untuk membuat orang khawatir secara berlebihan, tetapi agar orang-orang tetap waspada."
Mengutip AFP, ucapan Veran mengacu pada data badan kesehatan Prancis, Sante Publique yang menyatakan bahwa tingkat penularan virus (R) saat ini berada di angka 1,2 persen. Dengan kata lain 10 orang yang terinfeksi akan menginfeksi rata-rata 12 orang lainnya.
Kendati demikian, di beberapa wilayah tingkat penularan virus corona jauh lebih tinggi. Marseille dan Nice saat ini melaporkan tingkat penularan virus corona mencapai 1,55 persen, Brittany dengan 2,6 persen atau 10 orang yang terinfeksi bisa menularkan rata-rata lebih dari 26 orang.
Kendati tingkat penularan virus dianggap rendah, Veran mengatakan jika pemerintah akan mempertimbangkan opsi penguncian wilayah (lockdown) regional hingga nasional.
Veran juga mengatakan jika pemerintah saat ini telah mewajibkan penggunaan masker di semua ruang publik, termasuk di dalam toko, pasar, dan gedung-gedung pemerintahan. Warga yang melarang aturan penggunaan masker akan dikenai denda sebesar US$155 juta atau sekitar Rp2,3 juta.
Untuk memenuhi permintaan masker, pemerintah menargetkan memiliki persediaan sebanyak 60 juta buah pada Oktober. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan di awal pandemi saat Prancis hanya memiliki pasokan 3,5 juta masker.
Prancis merupakan salah satu negara di Eropa yang sempat mengalami lonjakan kasus dan kematian tertinggi akibat virus corona. Saat ini Prancis menempati urutan ke-19 dunia dengan 174.674 kasus dan 30.152 kematian akibat virus corona.
Sumber : cnnindonesia.com