Tegang soal Ukraina, Rusia Usir Wakil Dubes AS di Moskow
18 Februari 2022, 09:28:52 Dilihat: 324x
Jakarta, Universitas Narotama -- Amerika Serikat menuduh Rusia mengusir diplomatnya paling senior kedua di kedutaan besar di Moskow saat ketegangan kedua negara terus memanas soal Ukraina.
Menurut Kementerian Luar Negeri, US Deputy Chief of Mission Kedubes di Moskow, Bart Gorman, diusir awal tahun ini. Ia diberikan dua pekan untuk keluar dari Rusia. Gorman sendiri telah meninggalkan Rusia dan kembali ke AS.
Seorang juru bicara Kemlu AS mengonfirmasi Rusia telah mengusir Gorman dan mengatakan tindakan itu "tidak beralasan".
"Kami menganggap ini sebagai langkah eskalasi dan sedang mempertimbangkan tanggapan kami," papar jubir tersebut seperti dikutip CNN.
Pengusiran ini terjadi ketika AS Cs terus khawatir Rusia akan menyerbu Ukraina. Terlepas dari klaim Rusia yang mengaku telah menarik pasukan dan menyatakan enggan perang, Presiden AS Joe Bien mewanti-wanti ancaman invasi Moskow masih sangat nyata.
Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) bahkan mengatakan alih-alih menarik mundur pasukan dari dekat Ukraina, Rusia justru masih dalam keadaan invasi penuh yang siap menyerbu Kiev.
AS pun menantang Rusia meneken deklarasi mundur dan membatalkan segala aksi militer dekat Ukraina.
Sementara itu, Rusia memang terus menekan AS untuk mengurangi diplomatnya di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Gorman sendiri telah bertugas di Rusia selama tiga tahun dengan visa yang sah. Ia merupakan kunci kepemimpinan dalam kedutaan AS di Moskow.
"Kami menyerukan Rusia mengakhiri pengusiran tak berdasar atas diplomat dan staf AS dan bekerja secara produktif untuk membangun kembali misi kami," papar jubir itu.
Gedung Putih menganggap pengusiran Gorman sebuah "langlah memicu eskalasi". Meski begitu, AS tidak terprovokasi.
"Sekarang lebih dari sebelumnya, sangat penting bahwa negara kita memiliki personel diplomatik yang diperlukan untuk memfasilitasi komunikasi antara pemerintah kita," kata wakil utama jubir Gedung Putih, Karine Jean-Pierre kepada wartawan, di atas Air Force One.