Susul Belanda-Belgia, Slovakia Usir 35 Diplomat Rusia Diduga Mata-mata
31 Maret 2022, 09:10:47 Dilihat: 379x
Jakarta, Universitas Narotama -- Slovakia mengusir 35 diplomat Rusia yang diduga menjadi mata-mata di tengah invasi Moskow ke Ukraina yang masih terus berlangsung.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Slovakia, Juraj Tomaga, mengatakan pengusiran diplomat Rusia ini ditetapkan berdasarkan informasi badan intelijen negara tersebut.
"(Slovakia) akan mengurangi staf kedutaan Rusia di Bratislava hingga 35 orang," kata Tomaga pada Rabu (30/3) dikutip AFP.
Ia kemudian melanjutkan, "Kami menyayangkan, setelah pengusiran diplomat Rusia beberapa tahun sebelumnya, misi diplomatik Rusia masih tak menunjukan niat untuk beroperasi dengan benar di Slovakia."
Perdana Menteri Slovakia, Eduard Heger, mengungkapkan kekecewaannya dalam unggahan di Facebook dan mengatakan "dasvidania" atau selamat tinggal dalam bahasa Rusia.
"Pemerintahan saya tak akan menoleransi warga Rusia di Slovakia, di bawah pantauan kedutaan, yang memimpin kegiatan spionase besar-besaran, merusak bangsa kami, menyebar disinformasi dan memecah belah masyarakat kami," tulis Heger.
Awal Maret ini, Slovakia, salah satu anggota Uni Eropa, juga telah mengusir tiga diplomat Rusia terkait tindakan mata-mata.
Paa Agustus 2020 lalu, Bratislava juga mengusir tiga diplomat Rusia karena kejahatan serius. Media lokal melaporkan mereka kemungkinan terlibat dalam pembunuhan mantan pemberontak Chechen di Taman Berlin.
Dua tahun lalu, media lokal melaporkan tercatat hingga 45 diplomat Rusia di Slovakia. Namun sekarang tak jelas berapa jumlah diplomat dari Tanah Beruang Merah di negara itu.
Sebelum Slovakia, sejumlah negara Uni Eropa lainnya telah lebih dulu mengusir puluhan diplomat Rusia. Beberapa negara tersebut termasuk Belanda, Belgia, Irlandia, serta Republik Ceko.
Menurut Kementerian Luar Negeri Belanda, Belanda mengusir 17 perwira intelijen Rusia yang melekat pada diplomat Rusia di negara itu.
Dikatakan dalam sebuah kicauan di Twitter bahwa keputusan itu didasarkan pada informasi dari dinas intelijen dan keamanan Belanda yang menyebut para perwira Rusia sebagai ancaman bagi keamanan nasional.
Irlandia dan Republik Ceko juga mengusir total gabungan lima diplomat Rusia.