Nadiem: Asesmen Nasional Bukan untuk Menghukum Guru dan Murid
13 Mei 2022, 16:03:13 Dilihat: 325x
Jakarta, -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarimmenekankan bahwa Ujian Nasional (UN) yang telah resmi diganti menjadi Asesmen Nasional tidak bertujuan untuk 'menghukum' guru dan murid.
Hal itu disampaikan Nadiem dalam amanat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 di halaman kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Jumat (13/5).
"Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk "menghukum" guru atau murid," kata Nadiem.
Nadiem mengungkapkan Asesmen Nasional yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar itu menjadi bahan refleksi bersama agar dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran serta meningkatkan kualitas pendidikan.
"Sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan," ujarnya.
Di sisi lain, mantan bos Gojek itu juga mengungkap Kurikulum Merdeka Belajar telah diterapkan di lebih dari 140.000 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
"Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan," tandasnya.
Asesmen nasional merupakan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk memetakan mutu sistem pendidikan pada satuan tingkatan pendidikan dasar dan menengah.
Evaluasi tersebut menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
Pada 2021, asesmen di sekolah tingkat dasar hingga menengah telah dilakukan selama tiga bulan mulai September hingga November.