Jakarta, Universitas Narotama -- Pihak intelijen Ukraina mencemooh dan mencap pasukan Chechen pro-Rusia sebagai TikToker Ramzan Kadyrov.

Olok-olokan itu terlontar saat intel Ukraina membeberkan informasi soal jumlah pasukan Chechen pimpinan Kadyrov di Ukraina.

"Ini sangat berarti terlepas dari seluruh latihan, moral, dan peralatan, ada 2.500 tentara bayaran bahkan di luar zona tempur sebagai para TikToker Kadyrov," demikian keterangan Direktorat Intelijen Ukraina, seperti dikutip dari Pravda.

"Di antara mereka sekitar seratusan tewas, tiga ratusan luka, dan lebih dari 60 orang melarikan diri dari Ukraina, meninggalkan senjata dan amunisi mereka."

Cap sebagai TikToker Kadyrov tampaknya diberikan setelah melihat kebiasaan para tentara Chechen yang kerap mengunggah status di media sosial, termasuk di TikTok dan Twitter.

Tak jarang para prajurit Chechen ini menggambarkan melalui unggahan video suasana kota atau wilayah yang mereka klaim telah dikuasai.

Termasuk salah satunya ketika sejumlah tentara Chechen merekam video pernyataan salah satu komandan mereka, Adam Delimkhanov, yang berhasil menguasai Mariupol sepenuhnya.

Dalam video itu, Delimkhanov mengenakan seragam tempur bersama puluhan tentara Chechen di depan gedung administrasi milik pabrik baja Azovstal di mana pasukan Ukraina terus melawan serangan Rusia.

"Bisa dikatakan operasi khusus untuk menghancurkan dan membersihkan Mariupol telah selesai hari ini," kata Delimkhanov dalam video tersebut.

"Perintah Presiden Vladimir Putin telah terlaksana," imbuhnya.

Sumber = cnnindonesia.com/internasional