Jakarta, Universitas Narotama -- Mobil listrik produksi massal pertama Toyota, bZ4X, dinyatakan recall setelah dua bulan mendebut di Jepang. Model ini merupakan salah satu yang akan digunakan di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang digelar Oktober-November 2022.

Toyota menyatakan recall bZ4X karena potensi risiko ban copot saat dikendarai. Ada 2.700 unit yang terlibat dalam recall ini, sebanyak 2.200 unit di Eropa, 260 unit di Amerika Serikat, 20 unit di Kanada dan 110 unit di Jepang.

Menurut penjelasan regulator Jepang seperti diberitakan Automotive News, Kamis (23/6), recall dilakukan karena ada kemungkinan baut yang merekatkan roda ke bodi mobil longgar hingga dapat terlepas. Dampak itu disebut bisa terjadi ketika membelok tajam atau mengerem mendadak.

Sejauh ini dikatakan belum ada kecelakaan yang disebabkan kecacatan ini. Pemilik bZ4X direkomendasikan tak menggunakan mobilnya hingga ada perbaikan permanen.

Selain Toyota, Subaru juga melakukan recall global mobil listrik pertamanya, Solterra, sebanyak sekitar 2.600 unit. Subaru adalah produsen mobil yang 20 persen sahamnya dimiliki Toyota.

BZ4X adalah salah satu mobil listrik yang akan digunakan sebagai alat mobilitas delegasi G20 selama di Bali. Toyota Astra Motor (TAM) akan menyiapkan 143 unit untuk acara itu, sebagian unit sudah diimpor ke Indonesia secara Completely Built Up (CBU) dari Jepang.

Menurut Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy, bZ4X yang diimpor ke Indonesia aman dari recall. Dia memastikan tak ada perubahan rencana pengadaan bZ4X untuk G20 Bali.

"Saat ini Indonesia tidak termasuk negara recall," ucap dia saat dihubungi, Jumat (24/6).

Sumber = cnnindonesia.com/teknologi