5 Kebo Bule di Solo Terjangkit PMK Dikarantina Jelang Kirab Satu Suro
26 Juli 2022, 16:30:52 Dilihat: 529x
Solo, Universitas Narotama -- Sebanyak lima kerbau albino atau kebo bule keturunan Kiai Slamet milik Keraton Surakarta mulai membaik setelah sepekan terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK).
Lima kebo bule tersebut rencananya akan menjadi bagian penting dalam kirab memperingati Tahun Baru Jawa atau dikenal dengan istilah Malam Satu Suro yang digelar Sabtu (30/7) besok.
Pihak Keraton Surakarta pun memindahkan lima kerbau tersebut dari kandangnya di kawasan Alun-alun Selatan ke Magangan yang berada di dalam komplek inti bangunan Keraton Surakarta, Selasa (26/7).
"Kerbau-kerbau ini kita evakuasi untuk memutus mata rantai penyebaran PMK. Agar yang belum tertular atau sudah dalam proses penyembuhan kita sterilisasi di tempat yang baru," kata Menantu SISKS Pakubuwono XIII, Kanjeng Raden Arya (KRA) Rizki Ajidiningrat saat memantau pemindahan kerbau.
Ia mengatakan Magangan dipilih karena lokasinya yang tertutup untuk umum.
Sesuai penjelasan dari dokter hewan, kerbau bule milik Keraton Surakarta diduga tertular PMK dari pengunjung Alun-alun Selatan yang memberi makan kepada kerbau.
"Kita evakuasi ke tempat yang steril dari lalu lalang manusia. Karena yang belum banyak diketahui banyak orang, manusia ternyata bisa jadi carrier PMK," kata KRA Rizki.
Sebagai informasi, Keraton Surakarta merawat 18 kerbau albino keturunan Kiai Slamet.
KRA Rizki mengatakan saat ini semua kerbau tersebut sudah terjangkit PMK. Sementara lima kerbau yang dipindah merupakan kerbau yang sudah terjangkit PMK sejak sepekan lalu.
"Yang kita giring ini yang terdampak pertama," kata KRA Rizki.
Kondisi lima kerbau tersebut sudah berangsur membaik. Ditandai dengan aktivitas kerbau yang mulai meningkat dan nafsu makan yang terus membaik. Hanya saja KRA Rizki tidak memastikan kerbau-kerbau itu telah sembuh dari PMK.
"Kita tidak mau berspekulasi ya. Hanya saja ini karena kenanya sudah seminggu lalu, dia sudah melalui masa kritis," katanya.
Lima kerbau tersebut rencananya akan menjadi cucuk lampah (pembuka jalan) pada Kirab Malam Satu Suro. Hanya saja, KRA Rizki mengatakan Keraton Surakarta akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispertan-KPP) untuk memastikan kesiapan kerbau-kerbau tersebut.
"Tentunya dengan pertimbangan dokter dan melihat perkembangan fisik si maesa (kerbau). Nanti kita dukung dengan pengecekan laboratorium untuk memastikan imunitas yang terbentuk sudah bagus atau tidak," katanya.
Putri SISKS Pakubuwono XIII, Gusti Raden Ayu (GRAy)Putri Purnaningrum mengatakan sudah ada dua kebo bule milik Keraton Surakarta yang mati karena PMK. Satu kerbau berusia 20 tahun meninggal pada Kamis (21/7) lalu disusul satu bayi yang baru lahir pada Sabtu (23/7).
"Yang mati kemarin ada satu sama yang baru lahir. Induknya sakit jadi tidak bisa menyusui," katanya.