Pengunduran dirinya tersebut juga diikuti 14 pimpinan pengurus anak cabang (DPAC) seluruh Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
"Iya benar, mereka telah mengundurkan diri dan saya sekarang tidak lagi mengurusi partai lagi," kata Amir kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/8).
Amir mengatakan mereka sudah ak lagi merasa nyaman dengan segala keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Mereka, kata Amir, kecewa dengan keputusan AHY menetapkan Ni'matullah sebagai Ketua DPP Demokrat Sulsel berdasarkan hasil Musda Demokrat Sulsel tahun 2021 lalu.
"Mereka telah memasukkan surat pengunduran diri ke pimpinan cabang. Mereka ini keluar karena tidak ada lagi kejelasan dari ketua DPD," ujarnya.
Menurut Amir, saat ini posisi ketua DPC serta anak cabang Demokrat Maros kosong.
"Semua kosong 14 pimpinan anak cabang," katanya.
Amir merupakan salah satu pimpinan cabang yang mempertanyakan keputusan AHY menetapkan Ni'matullah sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel.
Padahal, kata Amir, laporan pertanggungjawaban Ni'matullah sebagai Ketua DPD Demokrat ditolak sebanyak 16 dari 24 DPC yang ada.
Dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat Sulsel pada Desember 2021 lalu, Ilham Arief Sirajuddin mengantongi suara terbanyak. Namun, ia tak dipilih oleh AHY.
Ketua Bapilu Demokrat Andi Arief belum merespons saat dikonfirmasi belasan kader di Maros mundur karena kecewa dengan AHY.