Ahok Singgung Oknum Partai Nasional Tapi Tak Amalkan Pancasila
18 Agustus 2022, 09:07:41 Dilihat: 340x

Jakarta,  --Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyinggung bahwa masih banyak oknum anggota partai tingkat nasional di Indonesia yang tidak mengamalkan nilai-nilai dari Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Ini disampaikan Ahok dalam acara peluncuran program mencari pemimpin yang BTP (Bersih, Transparan, dan Profesional) secara virtual, Rabu (17/8).

Ahok menyampaikan ada tiga poin dalam program ini. Pertama sebagai motor gerakan moral Pancasila.

"Ini sebuah gerakan moral Pancasila, artinya gini, kita tidak ingin ada pejabat yang berkuasa itu pengen ganti Pancasila, kira-kira begitu, atau banyak juga oknum-oknum politisi ngaku partai nasional tapi dia tidak beriman Pancasila," tuturnya.

Ahok turut menceritakan pengalamannya saat mencalonkan diri sebagai Bupati Belitung Timur. Kala itu, kata dia, ada seseorang dari partai nasionalis yang menyangsikan dirinya bisa terpilih.

"Ngomongnya begini 'kamu mana bisa jadi bupati Hok, kamu kan turunan Cina, Kristen di tempat yang agama mayoritas, jangan mimpi lah kamu ni aneh-aneh saja'," ucap Ahok.

"Dulu saya dalam hati aneh juga orang ini ngomong Pancasila-Pancasila, tapi kurang beriman, bahwa ideologi itu harus diperjuangkan, harus kita pertahankan, dia sendiri gamang, ini yang gawat," lanjutnya.

Poin selanjutnya adalah wadah bagi para pelayan rakyat. Dikatakan Ahok, seyogyanya seorang pejabat adalah orang yang mau melayani rakyat. Ahok menyebut jika seorang pejabat tidak mau melayani rakyat, maka dia bukanlah pejabat.

"Siapa yang paling besar kedudukannya, dia harus paling banyak melayani orang, ini rumusnya, jadi siapapun yang mau jadi orang tertinggi di republik ini, dia harus menjadi orang yang paling banyak melayani rakyat," ucap dia.

Poin terakhir adalah sebagai jembatan digital yang menghubungkan pelayan rakyat dengan rakyatnya. Dalam hal ini, Ahok menyebut pihaknya akan membuat semacam ratting.

Artinya, jika sebuah daerah mengalami masalah, maka ratting pemimpinnya akan turun. Ahok mengibaratkannya mirip ratting di e-commerce.

"Mirip-mirip kita beli di online e-commerce, pengen beli sebuah jam tangan lalu kita pasti lihat ini kira-kira ratingnya berapa, jam tangan bagus atau tidak, kalau enggak bagus kita enggak mau beli," ujarnya.

Lebih lanjut, Ahok berharap lewat program ini mereka yang ingin masuk ke dunia politik bisa siap dan benar-benar menjadi pelayan rakyat.

"Ini perlu dilatih bagaimana dia masuk ke politik lalu di politik bagaimana caranya anda bisa survive menghadapi tekanan-tekanan dan perbedaan, bagaimana anda tetap berpegang pada prinsip membantu yang miskin dan membutuhkan pertolongan," kata Ahok.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.