Astronaut UEA Ungkap Awal Ramadhan yang Penuh Kilau dari Angkasa
24 Maret 2023, 14:06:36 Dilihat: 247x
Jakarta, Universitas Narotama -- Astronaut asal Uni Emirat Arab (UEA) Sultan AlNeyadi membagikan pemandangan angkasa di awal Ramadan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Ia sebelumnya tiba di luar angkasa pada 2 Maret setelah diluncurkan ke orbit dengan roket Falcon 9 SpaceX dengan pesawat ruang angkasa Crew Dragon.
Misinya selama 6 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menjadikan AlNeyadi sebagai astronaut Arab dengan durasi panjang di angkasa.
"Ramadan Mubarak. Semoga bulan ini penuh berkah. Berbagi pemandangan malam yang indah dari ISS dengan Anda semua," kicau Al Neyadi di Twitter dalam bahasa Arab dan Inggris, Kamis (24/3).
Dalam video yang diunggahnya, nampak matahari berkilau di ufuk Bumi membentuk lengkungan bercahaya di bagian lingkaran planet lainnya. Matahari itu perlahan tenggelam hingga berwarna kejinggaan.
Di saat lengkungan yang dibentuk cahaya bintang tata surya itu belum hilang, AlNeyadi memperlihatkan bulan sabit tipis melengkung di sisi ISS lainnya. Bulan sabit muda yang merupakan tanda awal bulan Ramadhan itu tampak ditemani Venus dari kejauhan.
Momentum Ramadan jatuh pada bulan kesembilan dalam kalender Islam pada 1444 Hijriah, dan akan berlangsung dari 22 Maret hingga 23 April, tergantung pada penampakan bulan sabit di daerah setempat.
Kalender Islam mengikuti fase bulan. Artinya, tanggal berubah setiap tahun sehubungan dengan kalender Gregorian atau Masehi yang digunakan sebagian besar negara di dunia.
Di saat muslim yang sudah dewasa harus berpuasa selama tak berhalangan dari fajar hingga matahari terbenam, AlNeyadi mengaku tak berpuasa karena alasan teknis.
"Kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup dan demi mencegah makin kekurangan makanan atau nutrisi atau cairan," kata AlNeyadi, dikutip dari Space.
Dia menambahkan prioritasnya adalah melayani misi. AlNeyadi pun mengaku tidak dapat melakukan aktivitas "yang dapat membahayakan misi atau mungkin membahayakan awak kapal."
Astronaut UEA itu dijadwalkan melakukan 19 eksperimen khusus pada topik-topik seperti sakit punggung, biologi tumbuhan, kesehatan jantung, ilmu material, radiasi, tidur, dan cairan.
Dalam konferensi pers pertamanya dari luar angkasa pada 6 Maret, AlNeyadi mengatakan masih menyesuaikan diri untuk melayang di luar angkasa.
"Saya masih menghadapinya, saya masih belajar, tapi mudah-mudahan saya akan meningkatkan keterampilan saya dalam beberapa hari mendatang."
AlNeyadi bukanlah astronaut muslim pertama yang merayakan Ramadhan di luar angkasa.
Pangeran Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi, tiba menjelang akhir bulan suci pada 17 Juni 1985, dengan misi pesawat ulang- alik STS-51G selama seminggu.