Sempat Mangkrak, Ini Nasib Kereta Cepat China di Tetangga RI
17 April 2023, 10:22:27 Dilihat: 563x

Jakarta, Universitas Narotama -- Pemerintah Thailand terus mengegnjot pembangunan jalur kereta cepat yang akan menghubungkan Bangkok dengan Kunming, China. Bahkan, Negeri Gajah Putih berencana membongkar salah satu stasiun kereta api tertua di negara itu.

Salah satu stasiun lama yang berbaris untuk dihancurkan adalah di Nakhon Ratchasima, kota utama di Timur Laut. Stasiun itu diresmikan oleh Raja Rama V pada tahun 1900.

Menurut Perusahaan Kereta Api Negara Thailand, stasiun itu akan digantikan dengan stasiun baru yang berukuran 16 kali lebih besar. Stasiun itu akan dibangun dari kaca dan baja.

Namun, ada penolakan dari juru kampanye lokal yang tidak ingin melihat sepotong sejarah Thailand itu dirobohkan oleh bulldozer. Mereka masih terus berupaya agar stasiun lama tidak dihilangkan.

"Kami tidak menentang proyek kereta berkecepatan tinggi, tetapi kami ingin menunjukkan bahwa yang lama dan yang baru dapat hidup berdampingan," kata Werapol Chongjareonjai, ketua asosiasi arsitek Siam di Timur Laut kepada AFP, Rabu (12/4/2023).

Werapol sendiri ingin mengubah lokasi tersebut menjadi tempat wisata dengan menggeser sejumlah pilar sejauh beberapa meter. Ini nantinya akan membuat stasiun baru dapat dibangun berdampingan dengan yang lama.

Sebelumnya, penghancuran sebenarnya akan dimulai pada awal tahun ini tetapi Werapol dan rekan-rekan aktivisnya berhasil menundanya. Ia mengaku akan memanfaatkan pemilu Mei mendatang untuk menekan para kandidat.

"Kami akan mencoba memanfaatkan pemilu untuk berbicara dengan kandidat," tambahnya.

Jalur Kereta Cepat senilai US$ 5,4 miliar (Rp 80 triliun) bertujuan untuk menghubungkan Bangkok ke Kunming di China melalui Laos pada tahun 2028. Di wilayah Thailand, ruas jalur rel kereta cepat itu akan membentang sepanjang 600 km.

Saat jalur tersebut selesai, kereta buatan China akan beroperasi dari Bangkok ke Nong Khai, di perbatasan Sungai Mekong dengan Laos, dengan kecepatan hingga 250 km/jam.

Sementara itu, proyek kereta ini sendiri juga diketahui mengalami penundaan. Ini disebabkan Rezim junta berkuasa yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Prayut Chan-o-Cha, yang mendorong hubungan yang lebih dekat dengan China, mendapatkan penolakan dari beberapa pihak yang khawatir bahwa hal ini akan membuat Thailand tak mampu menyeimbangkan hubungannya geopolitiknya.

Akhirnya, Prayut menandatangani kesepakatan dengan catatan bahwa Thailand akan menutupi seluruh pengeluaran proyek. Namun ia setuju untuk menggunakan teknologi yang direkomendasikan China.

Benjamin Zawacki, penulis 'Thailand: Shifting Ground between the US and a Rising China', mengatakan penundaan yang lama menunjukkan bahwa Bangkok kurang tertarik pada proyek tersebut dibandingkan Beijing, khawatir akan terseret terlalu jauh ke dalam jaringan Belt and Road.

"Fakta bahwa ini memakan waktu lama adalah beberapa bukti bahwa warga Thailand tidak terlalu antusias," katanya.

Utang yang tinggi ke China telah menjadi kekhawatiran terus-menerus bagi negara-negara yang terlibat dalam proyek Belt and Road Initiative (BRI) yang didanai Beijing.

Profesor Ekonomi di Universitas Chulalongkorn Bangkok, Suthiphand Chirathivat, mengatakan penundaan tersebut telah membantu Thailand mengambil alih proyek kereta api tersebut.

 

Sumber = cnbcindonesia.com/internasional/tag/thailand

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.