Mahasiswa Unesa Ungkap Pendidikan di Thailand, Program Gratis hingga Inovatif
17 April 2023, 10:31:21 Dilihat: 385x
Jakarta, Universitas Narotama -- Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mendapat kesempatan menimba ilmu dan memperbanyak pengalaman di luar kampus. Mereka berkesempatan belajar di Thailand, tepatnya di salah satu sekolah, di Padang Besar.
Padang Besar merupakan sebuah kota di perbatasan Thailand dengan Malaysia yang masuk Distrik Sadao, Provinsi Songkhla.
Azrial Rizky Al Ubaids, mahasiswa program studi (prodi) Manajemen Pendidikan (MP), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa yang berangkat ke Thailand, mengatakan untuk mendapatkan kesempatan itu, mahasiswa harus bersaing dengan puluhan bahkan ratusan peserta lainnya.
"Saya sebelumnya berjuang keras agar bisa lulus seleksi program ini. Dan, akhirnya nama saya ada di pengumuman dan dinyatakan lolos setelah melalui proses seleksi berkas dan wawancara," ucap Azrial dikutip dari laman resmi Unesa, Senin (03/9/2022).
Bagi Azrial, melakukan praktik mengajar di Thailand menjadi sebuah pengalaman yang berharga. Apalagi dia mengikuti program mengajar selama tiga bulan. Mulai 29 Agustus sampai 23 November 2022.
Sekolah di Thailand Sangat Mengapresiasi Pendidik
Azrial menceritakan bahwa selama di negeri Gajah Putih, ada banyak hal yang menarik. Misalnya dari aspek budaya yang berbeda dengan Indonesia. Orang-orang di tempatnya magang begitu ramah.
"Meski ya muslim minoritas di sana, tetapi kami yang datang dilayani dengan baik," ucapnya.
Kemudian, dari sisi pendidikan, sekolah-sekolah di sana sangat mengapresiasi tinggi para pendidiknya. https://www.detik.com/tag/sekolah
"Setahu saya guru sangat dihargai, termasuk guru TK dan SD bahkan guru pendidikan nonformalnya. Setiap minggu guru-guru melakukan evaluasi dan monitoring," ungkap Azrial.
Sekolah Gratis dari TK hingga SMA
Tak hanya itu, Azrial juga mengungkapkan bahwa pendidikan di Thailand untuk sekolah negeri tahap pra-TK, TK, SMP, dan SMA masuk program pendidikan wajib dan gratis.
Sementara untuk sekolah swasta, rata-rata dimasukkan di pondok pesantren.
"Gaya pembelajaran di sana menerapkan seperti lebih humanis gitu, fun dan menarik. Ini membuat saya semakin bersemangat mengajar. Ada ilmu baru dan strategi baru yang lebih menarik," paparnya.
Ikut Mengajar Bahasa Inggris
Dia juga menuturkan bahwa dirinya turut mengajar bahasa Inggris di sekolah. Hal ini karena bahasa Inggris di sana kurang dikuasai oleh guru-guru dan peserta didik.
"Biasanya mereka menggunakan bahasa Thailand untuk berkomunikasi," tutur Azrial.
Dari pengalaman magang selama di Thailand, Azrial memiliki cita-cita ingin menggagas atau melaksanakan pendidikan yang lebih unik dan penuh inovasi.
"Karena dengan model pembelajaran itu, dapat mengangkat sistem pendidikan yang lebih berkualitas dari segi pola pikir, karakter, dan kepribadian untuk diterapkan di Indonesia," pungkasnya.