Jakarta, Universitas Narotama -- Dua bibit siklon tropis terpantau di Samudera Hindia wilayah RI dan berdampak ke wilayah Sumatera hingga perairan Banten.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dua bibit siklon itu adalah 91B dan 91S.

Bibit Siklon Tropis 91B

Bibit siklon ini terpantau berada di Samudra Hindia Sebelah Barat Laut Aceh, tepatnya di 6,6º lintang utara, 93,3º bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1005 mb dan bergerak ke arah barat.

"Prediksi potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," ungkap BMKG dalam akun Twitter-nya.

BMKG menyebut Bibit Siklon Tropis 91B ini berdampak pada hujan sedang hingga lebat di Aceh dan Sumatera Utara.

Selain itu, fenomena atmosfer ini berdampak pada gelombang laut tinggi.

Pertama, gelombang tinggi 1,25-2,5 meter di perairan sabang-Banda Aceh.

Kedua, gelombang tinggi 2,5-4 meter di Selat Malaka bagian utara.

Ketiga, gelombang tinggi 4-6 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Samudera Hindia barat Aceh.

Bibit Siklon Tropis 91S

Bibit siklon ini terpantau berada di Samudra Hindia Sebelah Barat Bengkulu dan bergerak ke arah timur-tenggara.

Lokasi tepatnya di 4,3º lintang selatan 91,6 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan takanan udara minimum 1008,5 mb.

"Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," ungkap BMKG.

Bibit siklon tropis 91S berdampak pada hujan sedang hingga lebat di Bengkulu di Lampung.

Selain itu, fenomena ini berdampak pada gelombang laut tinggi.

Pertama, gelombang laut ketinggian 1,25-2,5 meter di perairan timur Kepulauan Nias, perairan timur P. Sipora-P. Pagai.

Kedua, gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan Pulau Simeulue, perairan barat Kep. Nias hingga Kep. Mentawai, perairan Pulau Enggano hingga Bengkulu, dan perairan barat Lampung, serta Samudera Hindia barat Kep. Mentawai hingga selatan Banten.

Ketiga, gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter di Samudera Hindia barat Nias.

Sumber = cnnindonesia.com/teknologi