Aulia Akbar
Senin, 01 Oktober 2012 07:20 wib
Foto : Moammar Khadafi (AFP)
TRIPOLI - Menurut laporan dari kawat diplomatik di Kota Tripoli, Libya, pelaku pembunuhan Moammar Khadafi adalah seorang warga asing dari Prancis. Pembunuh itu diklaim menjalankan tugasnya di bawah perintah mantan Presiden Nicolas Sarkozy.
"Sejak North Atlantic Treaty Organization (NATO) melakukan operasi untuk membantu revolusi Libya, mereka sangat didukung oleh pemerintahan Sarkozy. Khadafi pun sempat mengancam akan membongkar detil-detil laporan mengenai dana kampanye Sarkozy pada Pilpres Prancis 2007," demikian laporan dari Tripoli, seperti dikutip Daily Mail, Senin (1/10/2012).
Laporan yang juga diberitakan di suratkabar Italia itu menyebutkan, Sarkozy mencoba untuk membuat Kolonel Khadafi tutup mulut secepat mungkin. Sarkozy juga selalu menepis laporan tentang kucuran dana yang diterimanya dari Khadafi sebagai pendanaan kampanye pilpres.
Isu pendanaan kampanye Sarkozy yang dilakukan oleh Khadafi sudah bergulir sejak Mei lalu, di saat mantan Perdana Menteri Libya Baghdadi al Mahmoudi tertangkap. Pengacara Mahmoudi sangat memahami isu kampanye Sarkozy, oleh karena itulah, Mahmoudi diancam ekstradisi ke Libya.
Belakangan ini, berita mengenai pria penangkap Khadafi juga muncul di sejumlah media. Pria itu bernama, Ben Omran Shaaban, dan saat ini, dia dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit Prancis. Jenazah pria asal Kota Misrata itu dipulangkan ke kampung halamannya. Kematian Shaaban pun memicu kerusuhan antar warga Misrata dan Bani Walid.
Shaaban sempat menjadi selebritis pada 2011 lalu atas prestasinya menangkap Khadafi. Banyak foto-foto yang menunjukkan dirinya menyergap Khadafi. Media nasional Libya juga menganggap kematian Shaaban sebagai peristiwa yang sangat menyedihkan.(AUL)