NEW YORK – Kepanikan melanda warga di sepanjang pantai timur Amerika Serikat seiring ancaman badai Sandy makin kuat kemarin.
Keadaan darurat diberlakukan di beberapa negara bagian disusul perintah mengungsi bagi ribuan warga untuk menghindari korban jiwa. Badai Sandy yang telah menghancurkan Kuba dan Haiti pada Jumat (26/10) memaksa otoritas New York memerintahkan evakuasi 375.000 orang dari daerah pantai, menghentikan layanan bus, kereta bawah tanah (subway), dan kereta komuter.Lebih dari 7.400 penerbangan yang melintasi pantai timur juga dibatalkan.
Imbas badai pun turut merembet ke lantai bursa dengan New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq menutup perdagangan sahamnya, sementara bursa saham Eropa dan Asia masuk zona merah. Ingatan tentang badai Katrina yang menerjang New Orleans pada 2005 dan menewaskan lebih dari 1.800 orang serta mencoreng pemerintahan Presiden George W Bush membuat Presiden Barack Obama bereaksi cepat.Obama memerintahkan badan-badan darurat bersiap dan meminta warga mengambil setiap langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
“Pesan pertama saya bagi seluruh warga di sepanjang pantai timur, Atlantik tengah hingga utara,Anda perlu menganggap ini sangat serius,”tutur Obama.Dalam rapat di Kantor Pusat Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), Obama mendapatkan informasi bahwa badai Sandy bergerak lambat saat melintasi beberapa wilayah sehingga butuh waktu lama untuk pemulihan pascabadai.
“Waktunya untuk persiapan dan pembicaraan sudah berakhir.Warga perlu bertindak sekarang,” kata pejabat FEMA Craig Fugate. Obama menandatangani deklarasi darurat untuk mengucurkan dana bencana federal bagi New York, Massachusetts, Connecticut, Maryland, Distrik Columbia, New Jersey,Pennsylvania, dan Rhode Island.
Sumber : seputar-indonesia.com