Konservasi Laut-Australia Deklarasikan Suaka Maritim Terbesar di Dunia
17 November 2012, 09:14:01 Dilihat: 284x

Ikan-ikan berenang di karang buatan manusia di Sea Life Sydney Aquarium kemarin. Australia mendeklarasikan jaringan suaka maritim terbesar di dunia dengan melindungi lebih dari 2,3 juta kilometer persegi lingkungan laut.
SYDNEY – Australia menciptakan jaringan suaka maritim terbesar di dunia untuk melindungi lautan di sekitar pantainya. Lebih dari 2,3 juta kilometer persegi laut, mencakup lima zona, secara resmi dilindungi oleh undang-undang dari penangkapan ikan berlebihan dan eksplorasi minyak. Menteri Lingkungan Australia Tony Burke menyebut kebijakan ini sebagai momen untuk konservasi maritim. Meski demikian, kelompok lobi penangkapan ikan menentang kebijakan itu karena dianggap dapat merusak industri bernilai jutaan dolar.
Jaringan suaka maritim itu diumumkan pemerintah Australia pada Juni lalu, dan menjadi resmi diumumkan berdasarkan undang-undang lingkungan nasional,kemarin. Suaka maritim yang baru saja dideklarasikan itu menambah zona perlindungan yang telah ada di sekitar Australia, sehingga seluruh wilayah jaringan suaka maritim itu mencapai 3,1 juta kilometer persegi. Menurut Burke, suaka maritim itu menjadi prestasi besar untuk konservasi jangka panjang wilayah maritim Australia.
“Australia menjadi rumah untuk sejumlah lingkungan maritim luar biasa, termasuk Perth Canyon di barat daya dan Laut Karang serta menegaskan posisi Australia sebagai pemimpin dunia dalam perlindungan lingkungan,”tegasnya, dikutip BBC. Laut di sekitar Australia menjadi habitat hiu dan tuna, terumbu karang tropis,dan palung laut dalam. Burke juga mengumumkan dana USD103 juta untuk kompensasi bisnis perikanan yang terkena dampak kebijakan itu.
“Keseluruhan proyek ini hanya berdampak kurang dari 1% totalnilaiproduksiuntukpenangkapan ikan liar kita,”tuturnya. Industri perikanan mengkritik dana itu tidak cukup untuk menutup kerugian akibat kebijakan tersebut. Menurut mereka, akan banyak pelaku industri perikanan yang hengkang akibat kebijakan tersebut. Aliansi Maritim Australia menyatakan 36.000 lapangan kerja akan hilang dan biaya impor ikan akan naik.
Pemimpinoposisi Australia Tony Abbott menyatakan mendukung perlindungan lingkungan, tapi mengkhawatirkan bahwa keputusan itu dibuat tanpa berkonsultasidenganbanyakpihak. Selain itu,Abbott mempertanyakan dasar ilmiah untuk kebijakan suakamaritimtersebut. Adapun kelompok konservasi lingkungan menyambut undang-undang baru tersebut.
Walau demikian, mereka menyatakan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melindungi laut Australia. Sementara itu, studi terbaru yang dirilis bulan lalu menunjukkan bahwa Great Barrier Reef di Australia telah kehilangan lebih dari setengah jumlah karangnya dalam 27 tahun terakhir. Peneliti menganalisis kondisi 217 karang individual yang membentuk Situs Warisan Dunia.
Hasil penelitian itu menunjukkan jumlah tutupan karang berkurang dari 28% menjadi 13,8% antara 1985 dan 2012. Penyebabnya adalah badai, ikan pemakan karang,dan perubahan iklim.
Sumber : seputar-indonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.