Aulia Akbar
Senin, 26 November 2012 13:18 wib
Foto : Presiden Mesir Mohamed Mursi (AP)
KAIRO - Menyikapi dekrit kontroversi yang akan dikeluarkannya, Presiden Mesir Mohamed Mursi menegaskan, dirinya tidak akan mau menjadi diktator. Mursi juga mencoba untuk menenangkan oposisinya yang mempertanyakan dekrit itu.
Sebelumnya, Mursi sudah menjelaskan bahwa dekrit yang akan dikeluarkannya memang akan memperkuat posisinya sebagai presiden dan pemegang kendali legislatif. Namun dekrit itu tidak akan bertahan lama dan dialog politik akan terus berjalan di Mesir.
"Presiden mengulangi kembali bahwa dirinya tidak memiliki keinginan untuk menghimpun kekuatan. Presiden menegaskan komitmennya untuk tetap berinteraksi dengan sejumlah kekuatan politik dalam sebuah mekanisme yang demokratis," demikian pernyataan Istana Presiden Mesir, seperti dikutip Daily Telegraph, Senin (26/11/2012).
Sampai saat ini, para mantan calon Presiden Mesir seperti halnya Mohammed El-Baredei, Amr Moussa, dan Abdelmoneim Abolfotoh bersatu menentang Mursi. Mereka membentuk Front Penyelamat Nasional untuk melawan keputusan dari presiden Ikhwanul Muslimin itu.
Bentrokan antara pendukung oposisi dan massa pro-Ikhwanul Muslimin dipastikan akan terjadi karena fraksi Islam itu berniat untuk menggelar demonstrasi untuk mendukung Mursi. Sementara itu, beberapa warga justru khawatir situasi ini akan dimanfaatkan oleh militer. Mereka bisa saja menjadikan isu kerusuhan politik ini untuk kembali mengambil alih pemerintahan.
Meski demikian, salah seorang pengamat di Kairo berpendapat, Mursi sanggup menyelesaikan masalah ini. Mursi adalah seorang yang terpilih sebagai presiden Mesir selain itu, politik militer di Negeri Piramida juga sudah berakhir.(AUL)