PARIS - Prancis menegaskan akan memilih untuk Palestina dalam status keanggotaan terbaru mereka di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Langkah Prancis ini bertentangan dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel yang menolak upaya Palestina menjadi anggota pemantau di PBB.
Prancis sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB), menjadi dukungan besar bagi Palestina agar status keanggotaannya di PBB meningkat. Dengan dukungan Prancis, Palestina diharapkan bisa mendapatkan pengakuan internasional lebih luas. Rusia dan China, juga telah mengutarakan dukungan mereka atas upaya Palestina ini.
"Kamis (29/11/2012) mendatang, ketika pertanyaan (mengenai status Palestina) diutarakan, Prancis akan mengatakan iya," jelas Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, seperti dikutip AFP, Rabu (28/11/2012).
Pihak Palestina pun menghormati dukungan dari Prancis. Utusan khusus Palestina Muhammad Shtayyeh mengucapkan, "kami berterimakasih kepada Prancis dan kami meminta pemerintahan di Eropa lainnya untuk mendukung kemerdekaan Palestina."
Dukungan dari Prancis tampaknya memperkuat posisi Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Setelah serangan Israel ke Gaza pekan lalu, popularitas Abbas menurun tajam karena dianggap tidak melakukan apapun mengenai masalah ini.
Pengumuman dari Prancis ini juga menjadi pukulan telak bagi Israel. Selama ini, diplomat-diplomat Israel berupaya keras untuk mendorong negara lain menolak upaya dari Palestina.
AS dan Inggris memiliki pandangan berbeda dengan Prancis. Menurut mereka, upaya Palestina untuk meningkatkan statusnya di PBB akan merusak upaya perdamaian di Palestina. Mereka menilai, bila Palestina menjadi anggota pemantau, maka akan sulit untuk melanjutkan negosiasi damai.